Lombok Utara (ANTARA) - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) memberikan pelatihan kepada 30 orang yang berasal dari 17 kelompok masyarakat binaan di lingkar Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dalam rangka peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

"Kami juga melatih 10 orang petugas pendamping dari pegawai BTNGR yang bertugas di tingkat tapak dalam rangka peningkatan kapasitas pendamping kelompok," kata Kepala BTNGR Dedy Asriady, pada pembukaan kegiatan pelatihan di Kabupaten Lombok Utara, Jumat.

Ia menyebutkan anggota kelompok masyarakat binaan yang diberikan pelatihan berasal dari tiga kabupaten lingkar Gunung Rinjani, yakni Kabupaten Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Lombok Timur.

Baca juga: Kuota wisatawan ke Gunung Rinjani Lombok ditambah
Baca juga: Tim Epen Bale pecahkan rekor daki Gunung Rinjani empat jam PP

Pelatihan digelar selama dua hari, yakni 5-6 November 2021. Lokasi pelatihan dipusatkan di kaki Gunung Rinjani, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

Adapun materi yang diberikan dalam pelatihan, yakni arah kebijakan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan, pengembangan ekowisata di kawasan konservasi, teknik pemasaran.

Selain itu, diberikan juga teknik fotografi produk usaha mikro (UMKM), kecil dan menengah dan destinasi wisata, serta penyusunan paket wisata dan standarisasi produk UKMK.

Dedy berharap melalui pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia tersebut, dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian anggota kelompok binaan di lingkar Gunung Rinjani.

"Rinjani dibuka seluas-luasnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun tetap dalam koridor peraturan-peraturan yang berlaku," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BTNGR Dedy Asriady juga melakukan penandatanganan kesepakatan konservasi dengan delapan kepala desa di lingkar Gunung Rinjani, Pulau Lombok.

Baca juga: Pembukaan pendakian Gunung Rinjani tergantung kondisi COVID-19

Pewarta: Awaludin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021