Makassar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan hadir dalam acara Dharma Santi Nasional, yakni puncak acara peringatan Hari Raya Nyepi 2006 atau Tahun Baru Saka 1928, yang akan dilaksanakan di Balai Prajurit Jenderal TNI M. Jusuf, Makassar, Sabtu malam. Karo Humas dan Protokol Pemprov Sulsel, Drs Anas, GS.MSi mengemukakan di Makassar, Sabtu, Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono bersama rombongan yang terdiri atas sejumlah menteri seperti Menteri Agama, Maftuh Basyuni, Menteri Dalam Negeri Moh. Ma`ruf dan Menteri Kehutanan MS. Kaban, akan tiba di Bandara Hasanuddin Makassar Sabtu petang sekitar pukul 16.00 Wita. Selama dua hari di ibukota Sulsel ini, Presiden memiliki dua acara inti yakni menghadiri dan memberikan sambutan pada perayaan Dharma Santi nasional yang dihadiri ribuan ummat hindu dari berbagai provinsi, terutama Sulsel dan Sulbar. Sementara pada hari Minggu pagi (23/4), Presiden akan menghadiri acara peringatan Hari Bumi 2006 di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang ditandai dengan penanaman pohon langka dan endemik Sulawesi seperti kayu hitam (eboni). Kepala negara juga dijadwalkan akan melakukan dialog dengan mahasiswa Unhas yang diwakili Pengurus BEM Unhas dalam sebuah pertemuan tertutup. Peringatan Hari Bumi 2006 di Sulsel dipusatkan di Unhas karena perguruan tinggi negeri terbesar di KTI ini hendak dijadikan pusat pelestarian flora langka dan endemik di Sulawesi, bahkan di KTI. Sementara itu, I Nyoman Suarta, SIp, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sulawesi Selatan pada kesempatan terpisah mengemukakan kegembiraannya karena perayaan Dharma Santi Nasional ini merupakan yang pertama kalinya digelar di Kawasan Timur Indonesia dan dihadiri Kepala Negara. Hal itu, menurut dia, dapat terjadi karena dukungan masyarakat Sulsel seperti pemerintah daerah, aparat keamanan serta organisasi-organiasi keagamaan, seperti Forum Atar Umat Beragama (FAUB). "Saya betul-betul terharu dengan banyaknya dukungan, terutama dari kalangan ummat beragama terhadap rencana penyelenggaraan Dharma Santi nasional ini," ujar Suarte yang juga Wakil Ketua FAUB Sulsel ini. Menurut dia, toleransi antar-umat beragama di Sulsel saat ini sangat bagus. Pimpinan-pimpinan agama, khususnya yang tergabung dalam FAUB saling mengunjungi tempat-tempat beribadah lintas agama, saling terbuka dalam mendiskusikan berbagai issu yang terjadi di kalangan ummat dan juga saling membantu baik secara moril maupun materil. "Kami juga merasakan perhatian pemerintah daerah yang cukup besar dalam membina ummat Hindu di Sulsel, meski secara kuantitatif, pemeluk Hindu di Provinsi Sulsel saat ini tidak begitu besar, hanya sekitar 100.000 jiwa," tambahnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006