"Kita melihat banyak kekosongan tugas dan fungsi ketua yayasan yang justru menghambat perkembangan pendidikan..."
Makassar (ANTARA) - Aliansi Penyelenggara Perguruan Tinggi (Apperti) fokus mendidik dan meningkatkan pengetahuan calon rektor, rektor hingga ketua yayasan agar lebih siap menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan era society 5.0.

Ketua Dewan Pembina Apperti Pusat, Budi Djatmiko dalam sambutannya pada acara pengukuhan Pengurus Pusat Apperti periode 2022-2026 di Makassar, Sabtu mengatakan Apperti harus berbeda dengan organisasi yang lain khususnya yang sejenis.

"Kita melihat banyak kekosongan tugas dan fungsi ketua yayasan yang justru menghambat perkembangan pendidikan. Untuk itu kita siapkan pendidikan dasar bagi rektor dan ketua yayasan ataupun pimpinan perguruan tinggi pada Maret 2023," katanya.

Ia menjelaskan, masih banyak rektor ataupun ketua yayasan yang belum memahami apa tugas fungsi dan peranannya dalam mendorong kualitas pendidikan. Kondisi ini tentunya akan menjadi penghambat dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan ke depan.

Sehingga, kata dia, sekolah pendidikan khusus bagi calon rektor, rektor ataupun ketua yayasan diharapkan bisa berjalan sukses. Apperti juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah kampus berstandar internasional di antaranya University Malaya Malaysia (UMM).

Menurut dia, para rektor dan ketua yayasan akan melakukan pendidikan selama tiga bulan secara daring. Selanjutnya akan melakukan pendidikan terpusat di Jakarta dan Malaysia masing-masing selama seminggu.

"Mereka akan belajar bagaimana menjalankan proses pendidikan yang bertaraf internasional. Termasuk bagaimana upaya menghadapi revolusi industri dan era society 5.0," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Apperti Sulawesi Selatan Prof Dr H Basri Modding SE MSi, pihaknya terus berupaya untuk mempersiapkan diri tantangan disruption. Diketahui, era disruption atau era yang super cepat ini menuntut perguruan tinggi tanggap.

"Era disruption atau era yang super cepat ini menuntut perguruan tinggi juga harus berbenah agar lebih cepat mengadaptasi berbagai kemajuan teknologi informasi,” sebut Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) tersebut.
Baca juga: Rugikan dosen, Aptisi-Apperti Sulsel tolak RUU Sisdisnas
Baca juga: Aptisi-Apperti minta dibentuk tim terbuka RUU Sisdiknas
Baca juga: Mantan Rektor UIN Suska Riau jalani sidang perdana kasus korupsi


Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022