Sanur (ANTARA News) - Kubu Zaenal Ma`arif akan berjuang keras membuat pemilihan Ketua Umum Partai Bintang Reformasi dalam Muktamar di Sanur Bali sejak 22 April 2006 hingga 24 April 2006 berlangsung dalam satu putaran. Hal tersebut dilakukan untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti kericuhan maupun praktek politik uang sekaligus agar Muktamar berlangsung secara efisien. "Nanti kami akan berjuang agar tata tertib mengatur pemilihan Ketua Umum hanya berlangsung satu putaran saja," kata Zaenal Ma`arif kepada wartawan di Sanur Bali, Sabtu siang. Selain itu, masih menurutnya, mereka juga akan mengupayakan agar mekanisme pemilihan berlangsung dengan sistem satu orang satu suara, sehingga Muktamar tersebut dapat berlangsung secara demokratis. Zaenal Ma`arif yang disebut-sebut mendapatkan dukungan tokoh sentral sekaligus Ketua Umum Partai Bintang Reformasi saat ini Zainuddin MZ, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia memiliki peluang besar memenangi kursi Ketua Umum partai itu. Survei tersebut melibatkan 310 responden dari total keseluruhan 1.054 peserta Muktamar tersebut. Sementara itu Zainuddin MZ yang diproyeksikan akan menduduki jabatan Ketua Dewan Syuro PBR dalam acara Ta`aruf yang berlangsung Jumat (21/4) malam, kepada para peserta mengisyaratkan dirinya cenderung lebih menyukai bila Zaenal Ma`arif yang terpilih sebagai Ketua Umum. Dalam kesempatan lain, ditemui secara terpisah, kandidat Ketua Umum PBR lainnya Ade Daud Nasution berharap dalam Muktamar kali ini tidak akan terjadi penetapan Ketua Umum partai secara aklamasi sebagaimana Muktamar PBR sebelumnya yang berlangsung di Hotel Sahid Jakarta yang pada akhirnya berujung pada munculnya kepengurusan kembar. "Kita memakai nama reformasi di partai ini, jadi tingkah laku maupun proses yang ada di dalamnya harus mencerminkan adanya perubahan. Pemilihan secara aklamasi tinggal menjadi cerita masa lalu," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006