Sewa sepeda motor dan mobil
Jika Anda berada di kawasan Phuket, Krabi, Koh Samui, dan Pattaya, tarif taksi cenderung cukup mahal. Hal ini biasanya mendorong turis menyewa mobil atau motor.

Namun, hal ini justru sangat berisiko tinggi mengingat Thailand merupakan salah satu negara dengan tingkat kecelakaan lalu lintas tertinggi di dunia, khususnya sepeda motor.

Jika Anda mengalami insiden kecelakaan dengan kendaraan sewaan, Anda rentan ditipu. Pihak lain yang terlibat dalam insiden bisa mengambil keuntungan ketika melaporkan kejadian ke polisi, yang biasanya memiliki keterbatasan pemahaman bahasa Inggris.

Jika ingin menyewa mobil atau motor, Anda bisa meletakkan gawai berkamera, seperti ponsel, action-cam, atau dash cam di dashboard mobil atau helm motor sewaan tersebut. Upaya ini tidak hanya membantu melindungi Anda dari penipuan jika mengalami kecelakaan, tetapi juga memudahkan Anda jika ingin klaim asuransi apa pun yang sudah direncanakan.

Jangan biarkan pihak penyewa menyimpan paspor Anda dan hanya izinkan mereka memfotokopi saja untuk menghindari hal yang tak diinginkan. Sebelum mengemudi, pastikan memotret fisik kendaraan yang disewa dari berbagai sisi untuk mencegah Anda dituding melakukan kerusakan –jika sebenarnya kerusakan itu sudah ada di kendaraan tersebut.

Sewa jetski atau skuter
Modus ini sering terjadi di destinasi pantai populer, seperti Phuket dan Pattaya. Modusnya hampir mirip dengan penipuan sewa motor dan mobil, di mana Anda bisa saja dituding merusak kendaraan yang disewa padahal kerusakan atau cacat fisik kendaraan tersebut sudah ada sebelumnya.

Ada pula oknum penyewa yang memiliki kunci cadangan sehingga bisa mengambil skuter atau jetski sewaan yang sudah Anda kunci saat berada di luar lokasi wisata. Anda bisa dipaksa bertanggung jawab dan membayar ganti rugi yang mahal. Pastikan Anda menggunakan jasa penyewa yang bereputasi baik dan digunakan banyak turis, serta periksa dan dokumentasikan jetski atau skuter yang Anda sewa.

Penipuan atraksi wisata
Penipuan berbalut penawaran atraksi wisata ini umum terjadi di destinasi kuil dan tempat-tempat wisata populer. Turis biasanya dihampiri oleh warga lokal yang bersikap sangat ramah, menanyakan asal, berapa lama kunjungan, apa yang ingin Anda lihat di destinasi tersebut, dan sebagainya.

Turis yang terjerat akan diajak ke satu titik, mereka akan mengatakan bahwa atraksi tersebut sedang tutup dengan alasan tertentu. Lalu, orang tersebut menawarkan bahwa teman atau saudaranya yang pengemudi tuk-tuk bisa mengantar Anda ke atraksi yang jauh lebih baik.

Namun, Anda justru akan dipaksa melihat atraksi atau membeli sesuatu yang biasa saja dengan harga yang sangat mahal. Lebih baik Anda menggunakan jasa pemandu tur dari penyedia jasa resmi.

Baca juga: Mencicipi sate buaya hingga "fish therapy" di Pattaya Floating Market

Baca juga: Mengunjungi taman manis "Great & Grand Sweet Destination"
 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022