Boao, Hainan (ANTARA News) - Wapres Jusuf Kalla menekankan pentingnya kualitas pertumbuhan ekonomi di Asia sebagai upaya memanfaatkan momentum tingginya pertumbuhan di kawasan sekarang ini. Demikian antara lain pernyataan Wapres saat berbicara dalam konperensi tahunan Boao Forum for Asia (BFA) 2006 di Kota Boao, Propinsi Hainan, China, Sabtu. "Bagaimana kita memanfaatkan momentum tingginya pertumbuhan Asia dalam tiga dekade ini dan masih akan berlanjut dalam dekade mendatang dibandingkan bagian lain di dunia ini dengan pertumbuhan yang berkualitas," katanya. Menurut Jusuf Kalla, pertumbuhan yang berkualitas harus ditopang oleh ekspor serta keseimbangan antara permintaan swasta domestik dan pertumbuhan secara merata. Selain kualitas pertumbuhan, Jusuf Kalla mengungkapkan, momentum tersebut juga harus dimanfatkan dengan memperbaiki keseimbangan dan keberlanjutan pertumbuhan. Wapres mengatakan guna mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi dibutuhkan lebih banyak keseimbangan dan hubungan yang saling menguntungkan. "Keseimbangan itu akan memberi keuntungan bagi seluruh negara dan Indonesia sebagai negara besar di Asia Tenggara dapat memainkan peranan penting," ujarnya. Asia Tenggara, lanjutnya, memiliki sumber daya alam yang melimpah, pasar yang besar, daya tarik investasi, dan prospek perdagangan yang tinggi. Dalam hal keberlanjutan pertumbuhan, menurut Wapres, harus dipastikan tidak adanya kerusakan lingkungan. "Saya juga percaya kelanjutan pertumbuhan dapat dicapai dengan mereformasi ekonomi dan industri," katanya. Ia mencontohkan, Pemerintah Indonesia telah berkomitmen mengimplementasikan seluruh agenda reformasi ekonomi dan institusi dengan kebijakan yang konsisten, mengurangi biaya tinggi, dan menciptakan iklim investasi yang kondusif dan ketersediaan infrastruktur yang layak. Dalam Forum yang menjadi tempat berkumpulnya pemimpin pemerintahan dan perusahaan di kawasan Asia hadir pula antara lain Presiden Slovania Janez Drnovek, Perdana Menteri Srilangka Ratnasiri Wickremanayaka, Presiden Mikronesia Joseph Urusemal, dan Wapres China Zeng Qinghong sebagai tuan rumah. Selain itu, Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Toshihiro Nikai, Menlu Singapura George Yeo Yoong-boon, dan Menteri Perdagangan Korea Selatan Kim Hyun-chong.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006