Negara-negara pihak untuk memperkuat ambisi mitigasi
Jakarta (ANTARA) - Indonesia menyerukan negara pihak dapat meningkatkan target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dalam dokumen Nationally Determined Contributions (NDC) yang lebih ambisius dan siap berbagi pengalaman dengan pihak lain untuk mendukung aksi tersebut.

Dalam keterangan diterima di Jakarta, Senin, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menjelaskan bahwa laporan terbaru UNFCCC menunjukkan target pengurangan emisi GRK yang dicanangkan masing-masing negara pihak dalam dokumen NDC perlu ditingkatkan.

"Adanya laporan tersebut dan adanya iptek terbaru harus menjadi referensi bagi negara-negara pihak untuk memperkuat ambisi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dan sarana implementasinya," kata Siti saat menyampaikan pidato kunci pada sesi panel di Paviliun Indonesia COP-27 di Sharm el-Sheik, Mesir pada Minggu (6/11) waktu setempat.

NDC yang lebih ambisius juga menjadi kesepakatan dari Konferensi Iklim PBB COP-26 yang berlangsung di Glasgow tahun lalu.

Namun, hingga saat ini baru 38 negara dari sekitar 190 negara yang sudah memperbarui dan menyampaikan dokumen NDC terbarunya ke sekretariat UNFCCC. Salah satu yang sudah menyampaikan pembaruan dokumen NDC adalah Indonesia.

Baca juga: Menteri LHK paparkan prestasi Indonesia dalam REDD+

Baca juga: Menteri LHK: penurunan emisi untuk kesejahteraan rakyat


Dalam dokumen Enhanced NDC, Indonesia meningkatkan target pengurangan emisi GRK pada 2030 dari 29 persen menjadi 31,89 persen dengan upaya sendiri atau dari 41 persen menjadi 43,2 persen dengan dukungan internasional.

Siti mengatakan dokumen Enhanced NDC itu dirancang dan disetujui oleh semua kementerian/lembaga terkait dengan partisipasi di tingkat sub nasional, pelaku usaha dan masyarakat.

Pada dokumen tersebut, diantaranya memperbarui kebijakan tentang FoLU Net Sink 2030 yaitu kondisi dimana tingkat penyerapan emisi di sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya sudah lebih tinggi atau setidaknya seimbang dibandingkan emisinya.

Di sektor kehutanan Indonesia juga sudah memperbarui Strategi Nasional REDD+ yang akan memperkuat upaya mencapai target tingkat emisi GRK minus 140 juta ton GRK setara CO2 pada 2030.

Pengurangan emisi GRK di sektor kehutanan dan penggunaan lahan menjadi salah satu dasar untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat yang sudah dituangkan dalam dokumen Long-Term Strategy of Low Carbon and Climate Resilience 2050.

Baca juga: Indonesia siap tekan kenaikan suhu Bumi 1,5 derajat Celsius

Baca juga: KLHK: Target SGDs harus diwujudkan demi lingkungan dan peradaban


 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022