Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Bina Marga Jakarta Timur sedang berupaya mengatasi kendala kondisi tanah pada revitalisasi proyek revitalisasi Jembatan Cibubur di Jalan Lapangan Tembak, perbatasan Kecamatan Pasar Rebo dan Kecamatan Ciracas.

Kepala Suku Dinas (Sudin) Bina Marga Jakarta Timur, Benhard Hutajulu mengatakan, pengerjaan jembatan tersebut awalnya ditargetkan selesai pada 6 November 2022, namun tidak tercapai.

"Ada kondisi tanah yang bermasalah di awal. Kita harus kaji lagi kondisi, jadi di luar prediksi ada lensa (kontur tanah)," kata Benhard Hutajulu di Jakarta, Selasa.

Benhard menambahkan, masalah kontur tanah itu berdampak pada pengerjaan tiang pancang yang dipasang patah sehingga butuh waktu bagi Sudin Bina Marga Jakarta Timur (Jaktim) untuk mempelajari masalah.

Baca juga: Jembatan Cibubur direvitalisasi agar miliki akses bagi pejalan kaki
Baca juga: Ada rekayasa lalu lintas imbas pembangunan jembatan di Cibubur

Hal itu yang membuat pengerjaan proyek sempat terhenti sehingga di lokasi tampak ada kendala pengerjaan dari pekerja.

"Jadi enggak bisa kita salahkan kontraktornya juga, karena itu ada kondisi tanah. Jadi masyarakat melihat itu kok enggak dikerjain. Bukan enggak dikerjain, tapi laboratorium yang kerja," ujar Benhard.

Benhard menjelaskan, pengerjaan Jembatan Cibubur itu saat ini menyisakan tahap hotmix atau pengaspalan sehingga untuk sementara akses kendaraan roda dua dan roda empat tak bisa melintas.

Ditargetkan proses hotmix Jembatan Cibubur dapat dilakukan dalam pekan ini sehingga pada pertengahan atau akhir bulan November 2022 jembatan sudah dapat digunakan.

"Kita upayakan minggu ini bisa di hotmix. Kan kita juga butuh waktu supaya betonnya cukup umur (sudah kokoh). Enggak begitu langsung dicor langsung bisa dibuka," tutur Benhard.
 

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022