Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan penguatan integritas kepada para taruna/taruni Akademi Angkatan Udara sebagai bekal utama untuk mengabdi kepada negara.

Ketua KPK Firli Bahuri dalam pemaparannya seperti dikutip dari keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan integritas merupakan elemen penting bagi taruna/taruni dalam menjalankan tugas agar terhindar dari praktik korupsi.

Hal tersebut disampaikan Firli saat menyampaikan kuliah umum di Aula AAU, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa (8/11).

Tanpa integritas, kata Firli, maka seseorang akan serakah dan melakukan berbagai cara mencapai tujuannya, sekalipun dengan praktik-praktik yang tidak sah dan melanggar hukum.

"Saya ingin katakan pada Anda semua bahwa integritas merupakan elemen penting dalam setiap gerakan langkah kita saat menjabat. Begitu pentingnya integritas karena dalam teorinya orang melakukan korupsi itu karena greedy, opportunity, need, expose," katanya.

Ia mengatakan apabila korupsi marak terjadi maka tujuan negara yang diamanatkan dalam UUD 1945 sulit tercapai, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

"PR (pekerjaan rumah) untuk adik-adik taruna, Anda harus bisa terlibat menyelesaikan empat permasalahan bangsa, yaitu bencana alam dan non-alam, perdagangan gelap dan peredaran narkotika, terorisme dan radikalisme, serta korupsi. Khusus korupsi, KPK tidak bisa melakukan pemberantasan korupsi sendirian, perlu peran adik-adik semua. Saya kira ini yang mengikat kita, komitmen kita, semangat kita, berbakti untuk negeri," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur AAU Marsekal Muda TNI Eko Dono Indarto menyampaikan apresiasinya kepada Ketua KPK dan jajarannya karena bersedia memberikan kuliah umum pembekalan antikorupsi kepada puluhan taruna/taruni AAU.

"Kami berharap dengan materi yang bapak sampaikan dapat melengkapi pengetahuan dan wawasan bagi taruna/taruni pada tugas ke depan," kata Eko.

Eko menjelaskan bahwa AAU memiliki visi menciptakan taruna yang memberi contoh dengan mengedepankan kejujuran dan tanggung jawab untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.

"Lalu kami memiliki misi, yaitu mencetak taruna yang berkepribadian, berwawasan luas, menyiapkan segenap civitas akademika yang terintegrasi dalam rangka mendukung keberhasilan taruna, meningkatkan kerja sama dengan lembaga pendidikan sederajat, menjadikan organisasi AU yang transparan dan akuntabel," kata Eko.

Melalui visi-misi tersebut, lanjut dia, diharapkan lahir taruna/taruni yang gilang-gemilang, tangguh, tanggap, dan trengginas. "Dengan visi-misi tersebut, AAU juga berkeinginan berbuat terbaik untuk kepentingan taruna," tambahnya.

Marsma Eko menjelaskan AAU merupakan sekolah untuk mencetak perwira TNI Angkatan Udara. Saat ini, AAU terdiri atas 815 personel dan mendidik 526 taruna/taruni dari seluruh Indonesia.

Selain itu, AAU merupakan salah satu dari tiga institusi TNI yang memperoleh predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada 20 Desember 2021.

"Kami berharap dengan kehadiran bapak, dapat memberikan bekal dan motivasi kepada personel AAU untuk meningkatkan predikat tersebut menjadi wilayah birokrasi bersih dan melayani, terutama setelah adanya akreditasi unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi untuk AAU," tuturnya.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022