Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan tiga isu prioritas ekonomi yang akan diusung Indonesia pada masa keketuaan ASEAN di tahun 2023 nanti.

Dalam Pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di Phnom Penh, Kamboja, melalui keterangan di Jakarta, Kamis, ia menyampaikan, pertama, membangun pertumbuhan regional, konektivitas dan keunggulan baru melalui fasilitas sektor jasa, ketahanan sektor keuangan, ketahanan pangan, sebagai antisipasi krisis serta optimalisasi perdagangan dan investasi.

Kedua, mempercepat transformasi ekonomi digital yang inklusif dan partisipatif untuk mengurangi kesenjangan digital, dengan memperkuat kerja sama kelancaran konektivitas digital, pembayaran dan keuangan digital, memberikan keamanan pertukaran data digital lintas batas, serta mendukung rantai pasok logistik.

Ketiga, mendorong pembangunan infrastruktur hijau, mempercepat implementasi SDGs, dan meningkatkan ketahanan energi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca juga: Temui Menko Airlangga, Dubes Australia sampaikan dukungan pada KTT G20

"Melanjutkan Presidensi G20, keketuaan Indonesia di ASEAN akan menitikberatkan pada penanganan krisis multidimensi seperti krisis pangan, energi, dan keuangan,” kata Airlangga.

Adapun, beberapa gagasan prioritas yang akan diusung, diantaranya penguatan ketahanan pangan yang komprehensif mencakup produksi, fasilitasi dan pembiayaan, keterjangkauan dan kemudahan akses terhadap energi dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan.

Lalu, perluasan kerja sama Local Currency Settlement (LCS) sebagai landasan integrasi keuangan berbasis digital, dan pemanfaatan potensi ekonomi digital kawasan melalui percepatan negosiasi ASEAN Digital Economi Framework Agreement (DEFA).

Selain itu, blue economy juga akan diusulkan sebagai isu prioritas, mempertimbangkan potensinya sebagai salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi baru.

Selanjutnya, Menko Airlangga menjelaskan saat ini terdapat tiga kekuatan ekonomi utama di kawasan Indo-Pasifik, yakni China, India dan ASEAN. Dengan itu, Indonesia harus memastikan bahwa ASEAN berperan sebagai pusat pertumbuhan dengan memanfaatkan kekuatan yang ada.

​​​​​
"Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 akan berupaya menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia melalui penguatan komunitas ASEAN, pemberdayaan masyarakat, dan memainkan peranan penting kawasan regional dan global," pungkas Menko Airlangga.

Baca juga: Airlangga sebut Presidensi G20 sumbang Rp7,4 triliun ke ekonomi RI

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022