Kherson kembali di bawah kendali Ukraina
Moskow/Kiev (ANTARA) - Ukraina merebut kembali Kota Kherson, Ukraina selatan, setelah Rusia memindahkan semua angkatan bersenjatanya ke tepi kiri (timur) Sungai Dnieper pada Jumat (11/11).

"Di Kherson hari ini pukul 05.00 Waktu Moskow (09.00 WIB), pemindahan unit pasukan Rusia ke tepi kiri Sungai Dnieper telah selesai. Tidak ada satu pun peralatan militer dan senjata yang tersisa di tepi kanan," kata Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov dalam sebuah konferensi pers.

Dia menuturkan, tidak ada kerugian personel, senjata, peralatan, dan material militer selama prosesnya.
 
   Konashenkov menekankan bahwa seluruh tentara Rusia telah menyeberangi sungai ke tepi kiri dan warga sipil yang ingin meninggalkan tepi kanan wilayah Kherson telah menerima bantuan.   Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Rabu (9/11) memerintahkan pasukan Rusia di Ukraina untuk meninggalkan tepi kanan Sungai Dnieper dan memperkuat pertahanan terhadap serangan Ukraina di tepi kiri.


Angkatan bersenjata Rusia telah membentuk garis pertahanan di tepi kiri sungai yang lebar tersebut, ungkapnya.

Pada hari yang sama, Konashenkov mengatakan kepada para wartawan bahwa lebih dari 30.000 tentara Rusia dan hampir 5.000 peralatan militer telah ditarik kembali ke tepi kiri.

Setelah pasukan Rusia mundur, angkatan bersenjata Ukraina memasuki Kota Kherson, yang terletak di tepi kanan (barat) Sungai Dnieper, kata Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina pada Jumat (11/11).

"Kherson kembali di bawah kendali Ukraina," ujarnya dalam sebuah pernyataan di Telegram, mendesak tentara Rusia yang gagal menyeberang untuk menyerah.
 
   Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Rabu (9/11) memerintahkan pasukan Rusia di Ukraina untuk meninggalkan tepi kanan Sungai Dnieper dan memperkuat pertahanan terhadap serangan Ukraina di tepi kiri


Saat melapor ke Shoigu, Sergei Surovikin, komandan kelompok pasukan gabungan Rusia di Ukraina, menyebutnya sebagai keputusan yang sulit untuk mundur tetapi yang paling penting adalah menyelamatkan nyawa dan kemampuan tempur pasukan Rusia. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022