Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo yang didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa ASEAN Plus Three (APT) harus menyiapkan penanganan untuk krisis pangan, resesi ekonomi, serta stabilitas keamanan kawasan.

"Pertama, krisis pangan harus dihindari, mekanisme ketahanan pangan kawasan harus diperkuat, dan cadangan beras darurat APT harus ditingkatkan,” kata Presiden Jokowi dalam KTT APT di Phnom Penh, Kamboja, sebagaimana keterangan Kemenko Perekonomian di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, sebelumnya APT berhasil menyelamatkan kawasan dari krisis keuangan global tahun 2008, yang mana solidaritas dan kerja sama membuat ekonomi kawasan mampu bertahan.

"Sekarang kita kembali diuji dengan krisis global yang lebih dahsyat. Saya sangat percaya dengan spirit yang sama kita mampu menghadapi krisis saat ini,” kata Presiden Jokowi.

Baca juga: Presiden RI: kemitraan ASEAN-India penjaga stabilitas Indo-Pasifik

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyampaikan langkah-langkah untuk memperkuat mekanisme ketahanan pangan, yakni, diperlukan teknologi produksi beras berkelanjutan, dan keharusan integrasi kapasitas produksi dengan sistem logistik anggota APT, untuk mengamankan rantai pasok dan stabilisasi harga beras.

Sementara, terkait langkah antisipasi resesi ekonomi di kawasan, Presiden Jokowi menyampaikan anggota APT harus bersinergi menjalankan berbagai perangkat finansial, khususnya melalui Chiang Mai Initiative Multilateralisation.

Kemudian, Ia menekankan pentingnya penguatan infrastruktur keuangan nasional melalui koordinasi yang erat antar lembaga keuangan dan bank sentral, peningkatan mobilisasi sumber daya domestik, dan kecermatan menjaga inflasi.

"Ketika ancaman krisis finansial, sinergi ini memungkinkan kita untuk peroleh early warning dan dukungan likuiditas,” ujar Presiden Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi ajak pemimpin ASEAN Plus Three bersatu hadapi krisis

Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa mutlak untuk menciptakan stabilitas, keamanan dan perdamaian di kawasan, menekankan selalu menghormati hukum internasional, serta mengelola kompetisi dengan baik sehingga tidak berubah menjadi konflik.

"Apabila kita mampu melakukan semua itu, saya yakin kawasan kita akan terus menjadi epicentrum of growth,” kata Presiden Jokowi.

Sebagai informasi, ASEAN Plus Three (APT) adalah kerja sama pemimpin ASEAN ditambah pemimpin RRT, Jepang, dan Republik Korea yang telah dimulai sejak terjadinya krisis keuangan pada tahun 1997.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022