- (Semua nilai uang dinyatakan dalam dolar Amerika Serikat) JAKARTA, 25 April 2006 (ANTARA) -- PT International Nickel Indonesia Tbk ("PT Inco", atau "Perseroan", BEJ:INCO) hari ini mengumumkan laba bersih triwulan pertama tahun 2006 yang tidak diaudit sebesar $43,6 juta ($0,04 per saham), turun 20,2% dari laba triwulan pertama tahun 2005 sebesar $54,7 juta ($0,05 per saham). Penjualan bersih naik 6,4% menjadi $181,9 juta pada tiga bulan pertama yang berakhir pada 31 Maret 2006 dari $170,9 juta pada triwulan yang sama tahun 2005. President and Chief Executive Officer PT Inco, Bing Tobing mengatakan, "Kami yakin bahwa Perseroan akan mencapai target produksi tahun 2006 sebesar 167 juta pon nikel dalam matte. Jumlah produksi sedikit lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meskipun ada penghentian operasi pada dua tanur listrik untuk perawatan dan peremajaan yang telah dijadwalkan. Sementara penjualan bersih naik dari tahun sebelumnya, harga realisasi sedikit menurun. Biaya-biaya naik disebabkan oleh harga energi yang tinggi dan pengeluaran untuk peremajaan tanur listrik. Saat ini, tanur listrik tersebut telah beroperasi secara penuh. Danau yang menjadi sumber air bagi pembangkit listrik tenaga air berada pada ketinggian diatas tingkat tertinggi yang pernah dicapai sebelumnya dan kami merencanakan untuk memulai program penyemaian awan pada tahun 2006." "Dari sisi neraca, dengan pembayaran terakhir sebesar $38,4 juta pada Maret 2006, kami telah membayar kembali seluruh hutang jangka panjang yang digunakan untuk mendanai proyek perluasan PT Inco sebelumnya yang selesai pada akhir tahun 1990-an. Perluasan ini membuat kami mampu mengambil keuntungan pada keadaan pasar nikel yang kuat selama beberapa tahun terakhir. Strategi pertumbuhan kami tetap ambisius, di mana beberapa pekerjaan diteruskan untuk meningkatkan produksi tahunan sampai dengan 20% diatas tingkat produksi tahun 2005 menjadi 200 juta pon nikel dalam matte pada tahun 2009. Termasuk di dalamnya adalah pembangunan sebuah bendungan dan fasilitas pembangkit listrik di Karebbe pada sungai Larona, mengingat bahwa meningkatkan ketersediaan energi biaya rendah tetap merupakan kunci untuk memacu tingkat produksi," demikian disampaikan Bapak Tobing. "Pembahasan tentang beberapa perubahan yang diperlukan atas ijin untuk proyek pembangkit listrik tenaga air Karebbe yang dilakukan dengan Menteri Kehutanan mencapai kemajuan yang berarti. Diperolehnya perubahan-perubahan ini secara tepat waktu adalah penting untuk menjamin bahwa kami dapat memenuhi jadwal dan tujuan pengeluaran modal," demikian lanjut Bapak Tobing. "Selama triwulan pertama 2006 ini, kami mengeluarkan biaya barang modal tunai untuk proyek Karebbe, sebuah transformer baru pada tanur listrik no. 4, penggantian kendaraan ringan, pembangunan stasiun penyaring dan penggantian peralatan berat," tambah Bapak Tobing. "Bersama dengan consultan eksternal, kami berusaha untuk mewujudkan perbaikan usaha yang berkelanjutan berkenaan dengan produktivitas, pemakaian energi dan bahan baku pendukung, perampingan proses bisnis dan menurunkan biaya-biaya." Harga realisasi rata-rata nikel dalam matte adalah $11.136 per ton ($5,05 per pon) pada triwulan pertama tahun 2006, dibandingkan $11.344 per ton ($5,15 per pon) pada periode yang sama tahun 2005 dan $9.950 per ton ($4,51 per pon) pada triwulan keempat tahun 2005. Berdasarkan kontrak-kontrak penjualan jangka panjang wajib-ambil Perseroan dalam denominasi dolar AS, harga jual produksi nikel dalam matte ditentukan dengan suatu formula dengan patokan harga tunai nikel di Bursa Logam London (LME), dan harga realisasi rata-rata nikel Inco Limited. Produksi nikel dalam matte pada triwulan pertama tahun 2006 adalah 17.400 ton (38,3 juta pon), dibandingkan 17.300 ton (38,1 juta pon) pada periode yang sama tahun sebelumnya. Selama triwulan pertama tahun 2006, Perseroan memasok 256.600 ton basah bijih saprolitik dari daerah Pomalaa kepada PT Antam Tbk untuk diolah lebih lanjut. Biaya produksi tunai per unit pada triwulan pertama 2006 naik 7% menjadi $2,76 per pon dari biaya tunai per unit triwulan keempat tahun 2005 sebesar $2,58 per pon terutama disebabkan biaya penghentian sementara berkenaan dengan tanur listrik no. 2 dan no. 4, juga dengan meningkatnya harga high sulphur fuel oil (HSFO). Biaya ini meningkat 27% dari $2,17 per pon pada periode yang sama tahun lalu terutama disebabkan peningkatan harga HSFO, yang naik menjadi rata-rata $47,19 per barel pada triwulan pertama tahun 2006 dari $30,46 pada periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, selama triwulan pertama tahun 2006 harga diesel naik menjadi lebih dari dua kali lipat, $0,52 per liter, dari $0,23 per liter pada tiga bulan pertama tahun lalu. Perseroan menggunakan 722.000 barel HSFO dan 22,3 juta liter diesel untuk kebutuhan operasional selama triwulan pertama tahun 2006, dibandingkan berturut-turut 787.000 barel dan 22,7 juta liter, pada tiga bulan pertama tahun 2005. Mengingat kecenderungan dari keadaan harga nikel yang tinggi saat ini, Perseroan telah menggunakan pembangkit listrik bahan bakar minyak yang relatif mahal pada saat pembangkit listrik tenaga air berbiaya rendah tidak cukup tersedia, agar dapat memaksimalkan produksi. Penghasilan kas dari kegiatan operasi adalah $45,8 juta pada triwulan pertama tahun 2006, naik dari $44,0 juta pada triwulan yang sama tahun lalu. Pajak penghasilan badan yang dibayarkan selama triwulan pertama tahun 2006 sebesar $28,5 juta, jauh dibawah $55,3 juta pada periode yang sama tahun 2005. Pengeluaran barang modal sebesar $22,2 juta pada triwulan pertama tahun 2006, turun dari $32,0 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Perseroan membayarkan kembali pokok hutang sebesar $38,4 juta pada triwulan pertama tahun 2006 - jumlah yang sama seperti pada tiga bulan pertama tahun 2005, melunasi keseluruhan hutang yang digunakan untuk membiayai proyek perluasan fasilitas yang lalu. Penurunan bersih pada kas dan setara kas $19,4 juta menjadikan saldo akhir triwulan pertama kas dan setara kas menjadi $229,8 juta, turun dari $249,2 juta pada 31 Desember 2005. Pada tanggal 29 Maret 2006, pemegang saham Perseroan menyetujui pembayaran deviden akhir untuk 2005 sebesar $0,025 per saham, dan dividen luar biasa sebesar $0,06 per saham, yang akan dibayarkan pada tanggal 12 Mei 2006 kepada pemegang saham yang tercatat per tanggal 28 April 2006. Jumlah ini jika digabungkan dengan dividen interm sebesar $0,025 per saham yang telah dibayarkan pada tanggal 8 December 2005, menjadikan dividen total Perseroan tahun 2005 sebesar $0,11 per saham. Jumlah dividen pada tahun 2004 adalah juga $0,11 per saham. Ikhtisar kinerja keuangan Perseroan adalah sebagai berikut:

Triwulan Pertama

Triwulan Keempat

20062005*

2005

Produksi nikel dalam matte:
- ribu ton17,417,320,7
- juta pon38,338,1 45,7
Penjualan nikel dalam matte:
- ribu ton16,114,822,9
- juta pon35,532,750,5
Harga realisasi rata-rata:
- per ton$11.136$11.344$9.950
- per pon$5,05$5,15$4,51
Penjualan bersih - juta

$181,9

$170,9$232,0
Laba bersih - juta

$43,6

$54,7$54,6
Laba bersih per saham

$0,04

$0,05$0,05
* Disajikan kembali karena perubahan kebijakan akutansi untuk penyusutan dan pelepasan aktiva tetap dan penerapan PSAK 24 - (Revisi 2004) berkenaan dengan Imbalan Kerja. Pada tanggal 31 Maret 2006, persediaan nikel dalam matte Perseroan adalah 2.028 ton (4,5 juta pon), dibandingkan dengan 754 ton (1,7 juta pon) pada 31 Desember 2005 dan 2,937 ton (6,5 juta pon) pada 31 Maret 2005. Perbedaan dalam jumlah persediaan dan jumlah pengiriman terutama disebabkan oleh jadwal pengapalan. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi: Indra Ginting, Telephone: +6221 524 9000 Jan Kees van Gaalen, Telephone: +6221 524 9002 (T.UM001/B/OD001/OD001) 25-04-2006 15:10:34

Copyright © ANTARA 2006