Saya mengenal Netanyahu sejak lama, sejak 1999-an... Dia adalah pria yang tidak percaya pada perdamaian, tapi saya tidak punya pilihan lain selain menghadapinya
Ramallah (ANTARA) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Minggu (13/11) mengatakan dia harus berurusan dengan Benjamin Netanyahu, mantan perdana menteri Israel yang memenangkan kembali pemilu bulan ini, meski dia yakin Netanyahu tidak tertarik untuk berdamai.

"Saya mengenal Netanyahu sejak lama, sejak 1999-an... Dia adalah pria yang tidak percaya pada perdamaian, tapi saya tidak punya pilihan lain selain menghadapinya," kata Abbas kepada Televisi Palestina.

Pemimpin Palestina tersebut, yang otoritasnya memiliki kendali terbatas di Tepi Barat yang diduduki Israel, mengatakan harus ada resolusi damai untuk konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade tersebut.

Wawancara tersebut, yang juga disiarkan oleh televisi Mesir, direkam pada Jumat.

"Saya punya masalah dengan Israel, Israel menduduki tanah saya dan negara saya. Siapa perdana menterinya? Netanyahu. Saya terpaksa berurusan dengannya," kata Abbas.

Netanyahu, yang dalam masa jabatan sebelumnya menjalin normalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan dan Maroko, pada Minggu mengatakan dirinya berusaha mencapai kesepakatan damai dengan negara-negara Arab, suatu upaya yang mungkin pada akhirnya bisa membantu mengakhiri konflik antara Palestina dan Israel.

Perundingan damai Palestina - Israel telah tertunda sejak 2014.

Sumber: Reuters

Baca juga: Biden berjanji lanjutkan upaya perdamaian Israel-Palestina
Baca juga: Presiden Palestina dan pemimpin Hamas bertemu di Aljazair

Penerjemah: Katriana
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022