Kairo (ANTARA News) - Petugas Mesir hari Selasa menangkap 10 tersangka sehubungan dengan tiga pemboman di loka wisata Dahab di laut Merah sehari sebelumnya, yang menewaskan 30 orang dan mencederai puluhan orang lain. Tersangka itu, semua orang Mesir, diringkus saat meninggalkan kota wisata tersebut dan diperiksa, kata sumber keamanan. Enam dari korban tewas adalah orang asing --masing-masing satu dari Jerman, Swiss, Libanon, dan Rusia, serta dua jasad lain belum dikenali-- dan sedikit-dikitnya 12 warga Mesir, kata kementerian dalam negeri. Asal dari korban lain belum diketahui, sementara upaya mengenali serpihan mayat temuan terus dilakukan. Lebih dari 60 orang terluka akibat serangan tersebut, termasuk beberapa orang asing. Pemerintah menyatakan ledakan larut senja itu terjadi di dua rumahmakan dan dekat pasar swalayan Ghazala di Dahab, loka selam di semenanjung Sinai. Presiden Mubarak menyatakan serangan itu dilakukan teroris. Hotel di pantai laut Merah dipenuhi pelancong liburan musim semi Sham al-Nassim, memicu perkiraan bahwa pemboman tersebut menyasar industri wisata utama Mesir, yang mulai bangkit dari serangan serupa sebelumnya. Sham al-Nassim adalah hari libur tradisonal, yang menandakan awal musim semi. Televisi negara Mesir menyatakan ledakan itu tampak tidak dilakukan pembom bunuh diri. Sesudah kejadian serupa masa lalu, pejabat Mesir melancarkan penangkapan besar-besaran atas tersangka. Sesudah pemboman Taba Hilton bulan Oktober 2004, lebih dari 2.500 warga Bedouin dan penduduk Sinai ditangkap. Beberapa dari tahanan itu dianiaya, kata badan hak asasi manusia setempat dan antarbangsa. Unsur keras Jihad Islam Palestina mengecam tiga pemboman itu dan menyatakan kesetiakawanannya dengan saudara Mesir-nya. Serangan itu tidak mendukung masalah dan kepentingan apa pun dari Palestina, Arab atau Muslim, kata Nafiz Azza, pemimpin tinggi Jihad Islam di Gaza, kepada wartawan, sepekan sesudah gerakannya melancarkan pemboman bunuh diri di Telaviv, yang menewaskan enam orang Israel dan tiga warga asing. "Musuh bangsa Arab dan Muslim adalah satu-satunya yang beruntung dari tindakan semacam itu," tambahnya. Gerakan Hamas pemimpin Palestina, yang menyebut pemboman Telaviv sah sebagai tindakan beladiri, segera mengecam serangan Dahab itu dan menyatakannya sebagai kejahatan mengerikan. "Serangan itu bertujuan menggoyang keamanan negara saudara Mesir kita dan mengabaikan semua pokok piagam dan aturan hak asasi manusia," kata jurubicara kabinet Hamas Ghazi Hamas kepada wartawan di Gaza. Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC) Abdulrahman bin Hamad al Attiyah mengecam pemboman Dahab itu Dalam pernyataannya di Riyad, ia menyebut serangan Senin malam itu sebagai ulah teroris dan pengecut. Ia menegaskan kesetiakwanan dan dukungan negara GCC pada semua langkah Mesir menumpas teroris semacam itu dan mengulangi sikap anggota GCC menolak tindakan seperti itu serta mengecam kekerasan dalam segala bentuknya. Al Attiyah menyampaikan dukacita kepada pemimpin, pemerintah dan rakyat Mesir serta keluarga korban, mengharapkan yang cedera segera pulih. Persekutuan politik dan ekonomi berpusat di Saudi GCC terdiri atas negara kaya minyak Arab Saudi, Kuwait, Oman, Qatar, Bahrain dan Keamiran Arab Bersatu.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006