Perlu ada kolaborasi dari semua pemangku kepentingan dalam mengatasi perubahan iklim.
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP Garda Pemuda NasDem (GPND) Chepy Aprianto, dalam forum Pavilun Indonesia COP27, mendorong perusahaan untuk melibatkan anak muda dalam melestarikan lingkungan.

"Perlu ada kolaborasi dari semua pemangku kepentingan, termasuk politisi, pemerintah, aktivis lingkungan, masyarakat adat, dan perusahaan untuk sama-sama melibatkan pemuda dalam mengatasi perubahan iklim," ucap Chepy dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Indonesia memiliki hutan bakau terbesar di dunia, yakni seluas 3,5 juta hektare atau 23 persen dari total jumlah hutan bakau di dunia. Itu sebabnya Indonesia memiliki peranan penting dalam menghadapi perubahan iklim.

Chepy, dalam forum Pavilun Indonesia COP27 di Sharm El Sheikh Mesir, memaparkan hutan bakau memiliki serapan karbon terbesar dibanding ekosistem lainnya. Hal itu selaras dengan tujuan dari FOLU Net Sink 2030 yang isinya, antara lain, mengurangi emisi sampai dengan 31 persen secara mandiri dan elaborasi dengan dunia Internasional sebesar 41 persen net zero emission.

Untuk itu, melalui forum COP27, dia meminta agar seluruh perusahaan bertanggung jawab secara aktif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2e) agar tercapai pengurangan 140 juta ton C02e pada tahun 2030.

"Kami (Garda Pemuda NasDem) terbuka dengan semua pihak untuk bersama-sama dalam merawat dan menjaga kelestarian hutan dan lingkungan hidup dengan berbagai bentuk kerja sama guna mempercepat tercapainya zero-net carbon," kata Chepy.

Chepy merupakan salah satu delegasi Indonesia dalam acara Forum COP27 atau juga dikenal sebagai Konferensi Perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang sedang berlangsung di Sharm El-Sheikh, Mesir.

Ajang itu merupakan suatu platform yang memungkinkan komunitas bisnis, pemuda, masyarakat sipil dan adat, akademikus, seniman, dan komunitas mode dari seluruh dunia untuk mengekspresikan diri dan didengar.

Konferensi Ke-27 Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (COP27) dibuka di kota pesisir Sharm El-Sheikh di Mesir pada tanggal 6 November lalu dengan berbagai negara bekerja sama untuk mengatasi perubahan iklim global.

Baca juga: Mengintip suasana Zona Hijau COP27 di Sharm El-Sheikh Mesir
Baca juga: Yili berpartisipasi di diskusi panel COP27 pelatihan bisnis hijau
Baca juga: WRI Indonesia dukung percepatan aksi perbaikan kualitas udara Jakarta

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022