Jakarta (ANTARA) - Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menyambut hangat pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tentang kesediaan dan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas 2036.

Dalam jumpa pers bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali di Auditorium Bali International Convention Centre, Rabu, Bach juga menyatakan pesan Presiden Jokowi sejalan dengan filosofi baru IOC yang ingin menegaskan pentingnya kontribusi olahraga dan Olimpiade terhadap persatuan.

"Terima kasih banyak. Saya cuma bisa menyambut baik kesiapan Indonesia. Sebab ini sejalan dengan filosofi baru IOC, yang di masa depan pertama-tama ingin menekankan apa yang disampaikan Presiden Jokowi tentang seberapa penting Olimpiade dapat berkontribusi terhadap persatuan," kata Bach dalam jumpa pers yang ditayangkan kanal YouTube resmi Kemkominfo TV.

Bach mengklaim Olimpiade juga telah terbukti menciptakan persatuan di negara masing-masing, termasuk negara tuan rumah.

Menurut Bach, Olimpiade telah membuat masyarakat memberikan perhatian bersama terhadap olahraga yang selama ini terbukti bisa menjadi faktor pemersatu.

Di sisi lain, Bach juga memuji Indonesia sebagai contoh penting harmoni dan keberagaman yang sejalan dengan salah satu tujuan jangka panjang IOC yakni Unity in Diversity.

"Indonesia adalah contoh nyata bahwa dengan keberagaman budaya yang ada, harmoni bisa tercipta di antara keberagaman budaya, agama/kepercayaan, maupun ideologi politik yang hidup berdampingan. Ini adalah contoh cemerlang atas semangat Olimpiade," kata dia.

"Oleh karena itu, apabila Olimpiade digelar di Indonesia, akan menjadi ajang menyuarakan pesan Unity in Diversity, toleransi, dan persaudaraan, yang sekali lagi senada dengan motto Olimpiade dan KTT G20 ini tentang kebersamaan," sambung Bach.

Baca juga: Presiden IOC serukan persatuan dunia

Bach juga mengomentari pemilihan ibu kota baru, Nusantara, sebagai lokasi yang akan diajukan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade musim panas 2036 yang disebutnya mempunyai pesan lain dalam upaya mengolahragakan masyarakat.

"Olimpiade ini mungkin akan diselenggarakan di sebuah kota yang berkelanjutan dan menjadi percontohan untuk kehidupan berkelanjutan dan sehat, di Nusantara, yang menekankan pentingnya kesehatan dan aktivitas fisik," katanya.

"Jadi ini proyek yang sangat menarik yang saya sambut hangat, dan kami dari IOC menawarkan kerja sama untuk membantu pengembangan proyek ini lebih jauh agar kita bisa bersama-sama menciptakan proyek Olimpiade yang terbaik bagi Indonesia dan masyarakat internasional," ujar Bach.

Kendati demikian Bach mengingatkan bahwa Indonesia bukan satu-satunya negara yang mengajukan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.

Indonesia juga bukan satu-satunya negara yang mengajukan pencalonan tuan rumah Olimpiade musim panas 2036 dengan memilih lokasi yang belum sepenuhnya berdiri.

Mesir juga tertarik melakukan hal yang sama dengan mengajukan ibu kota administratif baru mereka yang tengah dibangun sejak 2015.

Sebelumnya pada Rabu pagi, Presiden Jokowi menyampaikan kesediaan dan kesiapan Indonesia mengajukan Nusantara sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2036.

"Dalam kesempatan ini, saya menyampaikan kesediaan dan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Olympics 2036 di Ibu Kota Nusantara," kata Jokowi.

Indonesia sebelumnya sempat tertarik mengajukan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, tetapi Brisbane, Australia, sejak 24 Februari 2021 telah mendapat status tawaran pilihan IOC dan per 21 Juli 2021 memenangkan pencalonan.

Baca juga: Jokowi beri kesempatan Presiden IOC bicara di jamuan makan siang G20

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022