Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Tjitjik Srie Tjahjandarie mengatakan Program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) bagian dari akselerasi peningkatan jumlah doktor di Tanah Air.

“PMDSU merupakan Kemendikbudristek untuk dapat memenuhi target Bappenas yakni 20 persen jumlah doktor di Indonesia. Apabila melalui program doktor reguler, kita perlu waktu minimal tujuh tahun. Namun dengan adanya program PMDSU ini diharapkan kita dapat mencetak doktor dalam waktu empat tahun,” ujar Tjitjik di Jakarta, Kamis.

Hingga saat ini, capaian jumlah doktor di Indonesia masih berada pada angka 16 persen. dan harus mengejar empat persen lagi untuk mencapai target Bappenas. PMDSU memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk memperoleh beasiswa studi lanjut pada jenjang magister (S-2) dan doktor (S-3) dalam waktu empat tahun di perguruan tinggi terbaik di Tanah Air, serta dibimbing oleh promotor handal di bidangnya.

Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek, Mohammad Sofwan Effendi menjelaskan, tahun depan Ditjen Diktiristek mendapat alokasi beasiswa PMDSU dua kali lipat dari saat ini, yaitu sebanyak 300 penerima. Hal ini perlu dimanfaatkan sebaik mungkin agar Indonesia memiliki SDM mumpuni yang siap berkontribusi di berbagai bidang pembangunan.

“Pada tahun 2045, Indonesia memasuki usia 100 tahun yang memiliki ekonomi yang kuat, menjadi negara yang makmur. Namun itu semua hanya bisa terwujud apabila dikelola oleh SDM yang unggul. Kita juga perlu mengambil peluang dari bonus demografi untuk menaikkan rasio penduduk yang berkualifikasi S-2 dan S-3, salah satunya melalui beasiswa PMDSU,” kata Sofwan.***3***

Baca juga: Kemendikbudristek dorong mahasiswa tingkatkan literasi keuangan
 

Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022