"Para pendiri bangsa tidak melihat perbedaan dan kemajemukan sebagai masalah. Demikian juga seharusnya dengan kita hari ini, yang paling penting dan terus kita usahakan adalah persatuannya untuk kepentingan bangsa dan negara," ujarnya.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Aljufri menilai kemajemukan yang dimiliki Indonesia bisa menjadi sumber kekuatan, melalui kerja sama dan kolaborasi seluruh elemen bangsa.

"Syaratnya kita syukuri kemajemukan bangsa ini dan kita jadikan sumber kekuatan dengan kerjasama dan kolaborasi. Karena kolaborasi adalah kunci keberhasilan bangsa Indonesia," kata Habib Salim dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Hal itu dikatakannya saat menjadi pembicara utama dalam acara "Dialog Kebangsaan Dr. Salim" bersama para tokoh lintas agama, budaya, ormas, dan profesi se-Kalimantan Barat yang diselenggarakan di Pontianak, Minggu.

Dia menilai kemajemukan bukan saja realitas namun fitrah bangsa Indonesia yang merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kemajemukan itu menurut dia, bangsa Indonesia bersepakat untuk bekerjasama membangun bangsa dan negara Indonesia.

"Para pendiri bangsa tidak melihat perbedaan dan kemajemukan sebagai masalah. Demikian juga seharusnya dengan kita hari ini, yang paling penting dan terus kita usahakan adalah persatuannya untuk kepentingan bangsa dan negara," ujarnya.

Menurut dia, menjadi Indonesia adalah proses berkelanjutan bahkan tidak akan pernah berhenti. Karena itu dia menilai semua elemen bangsa tidak boleh merasa paling benar, paling NKRI, paling nasionalis, paling Pancasilais.

"Kita harus berlapang dada untuk berbagi peran dan bekerjasama dengan saudara-saudara sebangsa dan setanah air," katanya.

Duta Besar RI untuk Arab Saudi dan Kerajaan Oman 2005-2009 itu menilai tugas partai politik menyiapkan pemimpin yang benar-benar mencintai dan melayani rakyat.

Dia mengatakan hanya pemimpin yang mencintai dan melayani rakyat, serta paham memperlakukan rakyatnya yang berbeda-beda, sama seperti orang tua melihat anak-anaknya. Karena itu menurut dia, seorang pemimpin harus punya dua visi yaitu visi kebangsaan dan kepemimpinan.

"Visi Kebangsaan yaitu merasakan satu bangsa, satu bahasa, satu tanah air Indonesia. Visi kepemimpinan yaitu mampu menyatukan seluruh anak bangsa, bukan memecah belah. Menjadi pemimpin bagi semua bukan hanya kelompoknya," katanya.

Hadir dalam acara tersebut antara lain Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini, Ketua BPW Kalimantan DPP PKS Alifudin, Ketua DPP PKS Bidang Kaderisasi Muhammad Said, dan Ketua DPW PKS Kalbar Arif Joni.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022