Pandemi COVID-19 dan pembangunan rendah karbon menjadi momentum penting mewujudkan tujuan pembangunan yang responsif terhadap hak anak
Jakarta (ANTARA) - Solusi inovatif perlu terimplementasi untuk pembangunan rendah karbon guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang responsif hak anak serta menjadi peluang bagi kaum muda, menurut Sponsorship and Program Director ChildFund International di Indonesia Aloysius Suratin.

Dalam keterangan di Jakarta, Rabu, ia mengatakan pandemi COVID-19 dan pembangunan rendah karbon menjadi momentum penting mewujudkan tujuan pembangunan yang responsif terhadap hak anak. Solusi inovatif perlu segera diimplementasikan agar tujuan pembangunan rendah karbon tersebut menjadi peluang dan bukan ketertinggalan bagi kaum muda.

Ia menjelaskan ChildFund bersama tiga lembaga mitra saat ini sedang mengembangkan program Green Recovery Initiative (GRI) bertujuan mempercepat reduksi emisi pada sektor peternakan dan menciptakan lapangan kerja bagi kaum muda.

"Kita ingin mempromosikan sebuah pendekatan berbasis kawasan untuk menurunkan emisi dari budidaya ternak ruminansia sekaligus meningkatkan peluang kewirausahaan kaum muda di sektor ini," katanya dalam diskusi diskusi "Identifikasi Potensi Kolaborasi dalam Adaptasi & Mitigasi Sektoral di Indonesia" pada Rabu (23/11) 2022.

Program itu digulirkan di Kabupaten Lampung Selatan dan Pringsewu di Lampung dan Boyolali di Jawa Tengah. Inisiatif itu diluncurkan melalui kolaborasi dengan pemerintah kabupaten dan lembaga mitra di ketiga wilayah tersebut.

Tiga komponen utama program itu yaitu pengembangan inkubasi bisnis hijau, memperkuat akses keuangan inklusif bagi wirausaha muda dan reduksi emisi pada rantai pasok peternakan dan produk turunannya.

"Pemerintah dan masyarakat termasuk sekolah telah mulai memberikan dukungan pada inisiatif ini. Kita saat ini sedang mengajak pihak perusahaan dan kelompok bisnis untuk ikut serta," katanya.

Kolaborasi antarpihak itu akan mempercepat tercapainya target reduksi emisi dari sektor pertanian dan peternakan, demikian Aloysius Suratin.

Baca juga: Anak muda perlu mencintai lingkungan dengan kurangi emisi karbon

Baca juga: Sri Mulyani minta AIIB dukung wujudkan transisi rendah karbon

Baca juga: Riset: Bahan bakar nabati salah satu strategi kurangi emisi karbon

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022