Jakarta (ANTARA) - Setelah ditayangkan pertama kali di Korea Selatan dalam “Busan International Film Festival (BIFF)” pada bulan Oktober 2022 lalu, "Look At Me Touch Me Kiss Me" akan tayang perdana di Indonesia dalam ajang “Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2022”.

Dikutip dari siaran resminya, Kamis, "Look At Me Touch Me Kiss Me" merupakan film omnibus yang dikerjakan oleh pelaku film dari tiga negara berbeda.

“Look At Me" disutradarai oleh Ho Yuhang dari Malaysia, "Touch Me" disutradarai oleh Djenar Maesa Ayu dari Indonesia dan "Kiss Me" disutradarai oleh Kim Tai-Sik dari Korea Selatan.

Dengan membawa latar belakang budaya ketiga negara, film ini mengangkat berbagai masalah yang terjadi di masa pandemi. Tak hanya itu, film ini juga mengangkat berbagai masalah yang terjadi di saat tersulit dalam hidup manusia.

“Dari tiga negara itu, benang merahnya adalah bahwa semua orang di dunia, dari belahan negara manapun mempunyai mimpi yang sama, yaitu mimpi untuk dicintai danmencinta,” ujar salah satu produser "Look At Me Touch Me Kiss Me" Vera Lasut.

"Setting film omnimbus ini juga mewakili fase pandemi COVID-19 dari berbagai belahan dunia. “Look At Me" di kisaran awal pandemi. Sementara "Touch Me" di saat pandemi sedang hebat-hebatnya. Dan "Kiss Me" memasuki fase endemi," lanjut Vera.

Vera Lasut juga menyampaikan kepuasannya setelah "Look At Me Touch Me Kiss Me" ditayangkan di “Busan International Film Festival 2022”.

la mengaku bahwa penonton yang hadir nampak menikmati penayangan film, bahkan antusiasme penonton juga tampak saat mereka tetap hadir dalam sesi tanya jawab.

Selain filmnya mendapat sambutan hangat, momen tersebut menjadi pertama kalinya bagi Dienar Maesa Ayu (Sutradara), Sha Ine Febriyanti (Pemeran) dan Anggi Frisca. ICS (Sinematografer) bertemu secara langsung dengan tim lain dari Korea Selatan dan Malaysia.

“Memang World Premiere di Busan itu antusiasnya besar banget dan tiketnya pu nterjual habis. Jadi kami sebagai film maker seneng banget di sana. Bahkan sebenarnya semua tim produksi film juga baru benar-benar bisa ngumpul itu di Busan. Karena sepanjang pembuatan, kami hanya bertemu virtual," ungkap Vera.

Sang produser juga menganggap upayanya sebagai film maker mendapat penghargaan dari penonton yang hadir di BIFF 2022.

“Karena mereka menghargai bagaimana kami bisa kolaborasi tiga negara di saat pandemi. Kendati komunikasi kami hanya via online, tapi kami mampu berkolaborasi dengan baik dan dapat menghasilkan sesuatu yang keren," tuturnya.

“JAFF 2022” merupakan festival film kedua yang akan menayangkan film "Look At Me Touch Me Kiss Me" dalam katagori Asian Perspective - Feature bersama dengan beberapa film lain seperti “Ajoomma”, “Blood Flower”, “ComeBack Anytime”, “Neighbours”, “The Wheel” dan film lainnya.

Vera pun menyampaikan rasa bangganya ketika film yang diproduserinya diundang untuk ditayangkan di JAFF yang akan berlangsung pada 26 November hingga 3 Desember mendatang.

“Senang banget, karena sebenarnya buat kami semua ini jadi salah satu festival yang kami sangat ingin hadiri. Jadi kami sangat menantikan dan ga sabar untuk pergi kesana (JAFF). Sampai jumpa di JAFF dan nonton filmnya ya." tutupnya.

Baca juga: JAFF 2022 bawa tema "Blossom", rayakan kreativitas dan sinema

Baca juga: Festival film berperan dalam literasi dan apresiasi sinema

Baca juga: Djenar Maesa Ayu berharap film bisa jadi wadah "awareness" isu sosial


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022