Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengutuk keras aksi serangan bom di tempat wisata Dahab dan Semenanjung Sinai, Mesir yang menewaskan 23 orang dan menyederai puluhan lainnya. Pernyataan tersebut dikemukakan Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) Yuri O Thamrin di Gedung Deplu Jakarta, Jumat. "Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan itu serta menyatakan simpati sedalam-dalamnya, tidak hanya kepada Pemerintah Mesir tetapi juga para korban," kata Yuri. Dia juga mengatakan, kejadian itu membuktikan jika serangan teroris dapat terjadi di mana saja. Menurut Yuri, pasca peristiwa pemboman itu, Pemerintah Indonesia terus melakukan kontak dengan Kedutaan Besar RI di Kairo untuk mencari tahu apakah ada korban yang berasal dari Indonesia. "Informasi yang diperoleh sampai tadi malam tidak ada WNI yang turut menjadi korban," katanya. Peristiwa pemboman secara serentak yang terjadi Senin lalu, merupakan serangan ketiga terhadap resort di semenanjung Sinai selama 18 bulan terakhir. Pemboman ini menimbulkan kecaman dari para pemimpin dunia, dan Presiden Hosni Mubarak menyerukan untuk memvonis pelakunya dengan undang-undang terorisme. Dahab, yang digemari para wisatawan Barat dan Israel, saat pemboman terjadi tengah dipadati wisatawan Mesir yang sedang menikmati liburan publik. Menurut informasi dari AFP, para pembom menghantam Sham el Nessim, pada sebuah hari libur tradisonal yang menandakan awal musim semi, dan sehari sebelum Hari Pembebasan Sinai yang merayakan penarikan Israel dari semenanjung itu tahun 1982.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006