Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengaku pernah dibawa oleh kepala sekolahnya ke pasar sewaktu mengenyam pendidikan sekolah menengah pertama (SMP), di Kediri, Jawa Timur, karena rambutnya dinilai terlampau panjang.

Hal itu disampaikan Moeldoko saat berkunjung ke SMK Negeri 1 Petang Ubud, Bali, Jumat, bertepatan dengan Hari Guru Nasional.

“(Rambut) Tidak terlalu panjang, cuma karena masih sekolah SMP, kata kepala sekolah sudah kepanjangan,” kata Moeldoko dalam siaran pers KSP di Jakarta, Jumat.

Moeldoko melanjutkan, saat itu, dia masih duduk di kelas 2 SMP Papar Kediri, Jawa Timur, kemudian seusai jam sekolah kepala sekolah memanggil dan mengajaknya pergi ke pasar.

Moeldoko mengaku mengira akan diajak belanja atau ditraktir makan, namun justru dibawa ke tukang potong rambut.  

“Ternyata saya 'ke-ge-er-an'. Habis rambut saya,” kata Moeldoko yang disambut tawa para siswa dan guru yang hadir.

Moeldoko menyampaikan kisah itu sebagai pengingat kepada siswa. Menurutnya, kadang siswa kurang peduli nasihat guru. 

Dia menekankan guru memberi perhatian besar pada siswa bukan hanya dalam soal pelajaran, tetapi juga dalam penampilan dan emosi sehari-hari dalam pergaulan di sekolah.

Dia mengatakan guru mempunyai peran sangat penting dalam melahirkan generasi bangsa yang berkualitas.

 Baca juga: Pakar: Hari Guru Nasional momentum tingkatkan kompetensi

Baca juga: Mendikbudristek: Platform Merdeka Mengajar untuk penuhi kebutuhan guru

Baca juga: Moeldoko optimistis alumni Kartu Prakerja ciptakan lapangan pekerjaan


 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022