Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid meminta pemerintah dalam penanganan korban bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memperhatikan pemulihan kondisi pascabencana.

“Tidak hanya saat terjadi bencana saja, akan tetapi pascabencana justru sangat penting, dan para korban bencana sangat membutuhkan perhatian dari mulai infrastruktur, sarana-prasarana sampai persoalan membangkitkan ekonomi,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Abdul menyebut penanganan korban bencana gempa Cianjur sejauh ini masih berfokus pada saat penanggulangan kejadian, sedangkan pemulihan pascabencana belum menjadi perhatian serius.

Ke depannya, kata Abdul, pemerintah pusat maupun daerah perlu lebih menggerakkan Kampung Siaga Bencana (KSB) karena Indonesia terletak di lingkaran cincin api (ring of fire) sehingga rentan terjadi bencana gempa bumi hingga tsunami.

“Selain gempa bumi, negara kita ini di daerah tropis yang mudah terjadi banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Itulah saya dorong dibentuknya Kampung Siaga Bencana,” katanya.

Baca juga: Tim SAR kembali temukan dua jenazah korban gempa Cianjur
Baca juga: DVI Polri identifikasi 6 jenazah korban gempa Cianjur


Meski demikian, ia mengapresiasi langkah cepat Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penanganan korban bencana gempa bumi Cianjur di mana semua kementerian/lembaga hingga TNI maupun Polri terjun langsung memberikan bantuan

“Saya kira gerak pemerintah sudah cukup baik, artinya Presiden sudah perintahkan semua pembantunya untuk segera menangani masalah bencana," ujarnya.

Bahkan, ujarnya, bantuan bagi para korban bencana gempa bumi tidak hanya datang dari pemerintah pusat, melainkan dari pemerintah daerah (pemda) dan para anggota DPRD kabupaten/kota.

Dengan demikian, kata Abdul, gerak cepat pemerintah tersebut patut mendapat dukungan penuh dari semua pihak. Ia mengajak para anggota DPR RI, DPD RI, dan DPRD provinsi maupun kabupaten/kota ikut membantu pemerintah dalam meringankan beban korban gempa Cianjur.

“Dewan kabupaten/kota, provinsi hingga DPR RI untuk menyisihkan sebagian gajinya guna membantu korban bencana di Cianjur,” kata Abdul.

Berdasarkan data dari BNPB hingga hari Kamis (24/11/2022) sore tercatat korban meninggal bertambah menjadi 272 orang. Dari 272 korban tersebut, 165 jenazah berhasil diidentifikasi. Sementara, 107 jenazah lainnya masih terus dicari identitasnya.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022