Jakarta (ANTARA) - Mengenang kembali kenangan mengejutkan tentang banjir dahsyat yang melanda Jeddah tepat 13 tahun lalu, kota itu dan area pinggiran sekitarnya pada Kamis mengalami hujan dan banjir yang disertai guntur dan kilat.

Hujan deras melanda Jeddah selama hampir enam jam sejak pukul 08.00 pagi (waktu setempat) membuat kehidupan di kota itu terhenti.

Setidaknya dua orang tewas pada Kamis (24/11) ketika hujan lebat melanda Arab Saudi barat, termasuk di Jeddah, menunda penerbangan dan memaksa penutupan sejumlah sekolah tutup, kata para pejabat setempat.

"Dua kematian telah tercatat catat sejauh ini, dan kami meminta semua orang untuk tidak keluar rumah kecuali jika diperlukan," kata pemerintah daerah Makkah di halaman Twitter-nya, seperti dilaporkan media lokal Arab News

Sementara itu, beberapa orang yang terperangkap di dalam kendaraan yang terendam berhasil diselamatkan.

Jalan yang menghubungkan kota Jeddah dan Mekkah ditutup pada Kamis setelah hujan mulai turun, menurut laporan Saudi Press Agency (SPA), meskipun kemudian dibuka kembali.

Sementara stasiun televisi berita Al-Ekhbariya menunjukkan cuplikan para jamaah di Masjidil Haram di Mekkah mengitari Ka'bah di bawah hujan lebat.

Di Jeddah, gambar yang diunggah ke media sosial menunjukkan lalu lintas terdampak hujan dan banjir besar, dan sebagian kendaraan terendam air.

Pihak bandara internasional King Abdulaziz di kota Jeddah mengatakan bahwa "karena kondisi cuaca, keberangkatan beberapa penerbangan telah ditunda" dan mendesak penumpang untuk menghubungi operator untuk mengetahui jadwal terbaru.

SPA juga melaporkan bahwa sekolah-sekolah di kota itu ditutup sementara karena hujan diperkirakan akan berlanjut sepanjang hari.

Sekolah juga ditutup di kota terdekat Rabigh dan Khulais "untuk menjaga keselamatan siswa laki-laki dan perempuan", kata SPA melaporkan.

Menurut Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NCM), curah hujan 179 milimeter tercatat berlangsung di Jeddah selama enam jam dari pukul 08.00 pagi hingga 02.00 siang pada Kamis. Curah hujan itu melebihi jumlah hujan yang tercatat selama banjir yang terjadi pada November 2009 di kota itu.

Seluruh kegubernuran Jeddah pun terkena dampaknya. Walikota Jeddah masih berpacu dengan waktu untuk memulihkan kehidupan normal di kota tersebut.

Walikota Jeddah dan NCM mengumumkan keadaan waspada dan mengimbau warga untuk tidak keluar rumah saat cuaca hujan. Beberapa jalan di lingkungan perumahan Jeddah terendam banjir hingga menyebabkan banyak kendaraan mogok.

Juru bicara Pertahanan Sipil Arab Saudi Kolonel Muhammad Al-Qarni mengonfirmasi dua korban tewas akibat hujan lebat di Jeddah.

Dia mengatakan ruang gawat darurat dengan keterlibatan sejumlah lembaga telah dibentuk untuk memastikan penanganan cepat dalam kasus-kasus darurat.

Tim penyelamat dari Kantor Pertahanan Sipil Jeddah telah menyelamatkan banyak pengendara yang terjebak di terowongan King Abdullah Road yang tergenang air. Banyak mobil terendam di jalan di daerah Jeddah timur, yang ditutup total akibat hujan.

Sebagian besar penduduk terpaksa tinggal di dalam rumah karena mereka melihat ketinggian air terus meningkat di luar rumah sementara sebagian besar jalan tetap tergenang air.

Sejumlah warga menggunakan Twitter dan Instagram untuk berbagi gambar dan klip video tentang kondisi cuaca ekstrem dan pemandangan kendaraan yang hanyut.

Sekolah dan universitas ditutup di Kegubernuran Jeddah, Rabigh dan Khulais menyusul pengumuman Direktorat Pendidikan Jeddah untuk mengantisipasi cuaca badai.

Sebelumnya, pihak Kantor Pertahanan Sipil Jeddah memperingatkan masyarakat agar tidak melintasi lembah saat hujan dan mendesak semua orang untuk mematuhi instruksi yang diumumkan melalui berbagai media dan media sosial.

Direktur Departemen Prakiraan NCM Hamza Kumi mengatakan hujan ringan hingga sedang diperkirakan terjadi di Jeddah hingga Jumat pagi.
Sebelumnya, NCM telah memperingatkan adanya hujan sedang hingga lebat, disertai angin permukaan, hujan es, dan jarak pandang yang pendek di beberapa bagian wilayah Mekkah, termasuk Jeddah, Rabigh, Thuwal, dan wilayah pesisir lainnya.

Hujan deras dan banjir pada Kamis itu membawa kembali kenangan pahit dari banjir dahsyat yang melanda Jeddah pada 25 November 2009. Sedikitnya 122 orang tewas dan sekitar 3.000 kendaraan hanyut atau rusak akibat banjir tersebut, yang merupakan yang terparah yang melanda Jeddah dalam 27 tahun.

Sumber: Saudi Press Agency/Arab News/Saudi Gazette
Baca juga: Kantor Teknis Urusan Haji Indonesia di Jeddah kena banjir
Baca juga: Seorang Korban Banjir Jeddah Ditemukan Masih Hidup
Baca juga: Satu Lagi Jasad Korban Banjir Jeddah Ditemukan

 

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022