Jakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengerahkan 
500 personel pasukan oranye untuk membersihkan dan mengangkut sampah setelah kegiatan "Nusantara Bersatu" di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.

"Semua terlibat dalam membereskan sampah ini, baik dari kasudin, kasatpel, hingga petugas jasa layanan perorangan semua terlibat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Sabtu.

Sampah yang ada lokasi itu di antaranya sampah plastik dari botol kemasan air minum. Pasukan orange (kebersihan) mengumpulkan sebanyak 31 ton beragam jenis sampah.

Selain personel, pihaknya juga mengerahkan puluhan kendaraan yang terdiri dari mobil lintas (pick up), mobil sapu jalanan serta truk sampah anorganik. DLH DKI Jakarta mengerahkan 28 unit mobil lintas, 14 unit mobil sabu jalanan serta 10 unit truk.

Untuk menunjang kegiatan "Nusantara Bersatu" ini, DLH DKI juga menyediakan 38 unit toilet keliling, dua unit bis toilet VIP, truk tangki air bersih sebanyak dua unit dan truk tangki air kotor sebanyak tiga unit

"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras, kerja sama dan kekompakannya dalam menuntaskan penanganan sampah ini," ujar Asep.

Baca juga: DLH DKI buka layanan angkut sampah berukuran besar
Baca juga: Pemprov DKI gunakan drone kendalikan pencemaran sampah

Pihaknya terus memantau setiap kegiatan yang bersifat massal di DKI Jakarta. Pasukan oranye dari DLH DKI Jakarta siaga di berbagai titik untuk bergerak cepat setelah kegiatan.

"Pasukan kita selalu 'standby', tiap titik ada yang berjaga dan akan siap bergerak begitu kegiatan apapun selesai," katanya.

Pihaknya selalu bereskan hingga kondisi kembali bersih. "Ini kami lakukan untuk memastikan lingkungan DKI Jakarta agar selalu bersih," kata Asep. ​​​​​​

Silaturahmi nasional dengan tema "Nusantara Bersatu" digelar oleh gabungan Relawan Jokowi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Rombongan warga dari berbagai latar belakang dan daerah memadati area GBK, mulai dari kelompok ibu-ibu, anak muda hingga para santri.
Baca juga: Lahan penuh sampah diubah jadi Taman Pojok Kemandoran di Jaksel
 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022