Banda Aceh, (ANTARA News) - Pemerintah Pusat melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Utara akan menghijaukan kembali 600 hektare (Ha) kawasan pantai dengan tanaman mangrove (bakau) yang rusak akibat diterjang tsunami 26 Desember 2004. Kepala Bidang Kehutanan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Utara, Ir.Ichwan kepada wartawan di Lhokseumawe, Jumat (28/4) menyatakan, penghijauan kembali kawasan pantai yang menelan biaya senilai Rp1,7 miliar tersebut berada di tiga kecamatan, yaitu Baktia Barat, Baktia, dan Tanah Pasir. Dalam rincianya, Baktia Barat seluas 300 Ha, Baktia 150 Ha dan Tanah Pasir seluas 15 Ha. Program tersebut telah dilaksanakan pada tahap pengadaan bibit, sedangkan penanamanya belum dimulai, kata Icwan. Ia menjelaskan, di antara tiga kecamatan tersebut yang paling diperioritas adalah kecamatan Tanah Pasir, karena kerusakan pantainya cukup parah. "Sekarang akan kita utamakan membuat hutan mangrove di Kecamatan Tanah Pasir dan sampai sekarang pihak kita telah sepenuhnya menyuplai ribuan pohon bakau untuk ditanam dipinggir pantai dan di pingir tambak masyarakat wilayah tersebut," ujar Ichwan. Selanjutnya ia menjelaskan, mekanisme kerja mareka, bibit yang diberikan masyarakat akan ditanam sendiri oleh para penduduk yang memiliki tanah dan tambak, namun ongkos penanaman akan tetap dibayar. Sedangkan penanaman bakau di ketiga kawasan tersebut, Ichwan menjelaskan bahwa pihaknya akan memulai awal Mei dan ditargetkan akan selesai sampai dengan Juli 2006. "Jadi kita tidak menanam di keseluruhan kawasan, tapi hanya di pinggir tambak saja, dan indikator dari itu, bisa mencegah abrasi pantai, sedangkan di pinggir tambak untuk menambah sumber makanan udang, dan juga untuk mematikan virus yang mematikan udang," demikian Ichwan.(*)

Copyright © ANTARA 2006