Jakarta (ANTARA News) - Pihak Markas Besar Kepolisian Negara RI (Mabes Polri) memastikan bahwa buronan kasus terorisme, Noordin M. Top, belum tertangkap dalam sebuah operasi penyerbuan mendadak di salah satu rumah di Desa Binangun, Kecamatan Kretek, Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu, sekira pukul 05.30 WIB. "Noordin M. Top belum tertangkap. Yang tertangkap baru kawan-kawannya," kata Wakil Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Wakadiv Humas) Mabes Polri, Brigjen Pol Anton Bahrul Alam, kepada ANTARA News melalui telepon selulernya, Sabtu. Anton saat dihubungi menuju ke lokasi kejadian bersama Kapolri, Jenderal Pol Sutanto, dan Kepala Bagian Reserse Kriminal (Kabareskrim), Komjen Pol Makbul Padmanagara. Ia mengatakan, dalam penggerebekan itu, dua orang teroris tewas dan dua lainnya tertangkap. Dua korban tewas adalah Abdul Hadi, yang merupakan kurir Dr Azahari, dan Jabir, ahli merakit bom. Azahari, yang tewas dalam operasi penyerbuan mendadak di Kota Batu (Kabupaten Malang, Jawa Timur) beberapa bulan lalu, adalah rekan Noordin M. Top dalam melancarkan aksi teror di Indonesia. Keduanya tercatat sebagai warga negara Malaysia. Sedangkan, dua orang lainnya yang tertangkap adalah Salahudin yang terlibat pengeboman Atrium Plaza Senen dan Mistahudin yang terlibat dalam peristiwa bom kuningan. "Dua korban tewas saat ini masih berada di lokasi kejadian dan belum dievakuasi karena masih menunggu penyisiran rumah yang diperkirakan masih terdapat bom," katanya. Sementara itu, dua orang yang tertangkap saat ini telah diamankan oleh Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri. Namun, Anton tidak menyebutkan dimana kedua orang yang tertangkap itu saat ini diamankan. "Noordin sendiri saat ini masih terus dicari," katanya. Sebelum penangkapan itu, polisi sempat kontak senjata, karena tersangka teroris memiliki senjata laras panjang jenis M16, sehingga membuat polisi yang sejak pukul 03.00 WIB mengepung rumah itu langsung memberikan tembakan balasan. Rumah kontrakan itu milik Murni yang disewa sejak satu bulan lalu. Hingga saat ini, aparat setempat telah mengamankan lokasi kejadian sambil mencegah para warga untuk masuk ke lokasi karena polisi masih menyisir bagian rumah serta olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006