Para pemuda cenderung lebih aktif dan vokal terkait isu-isu penting seperti perubahan iklim, HAM, dan kesetaraan gender. Demikian pula, representasi perempuan sangat penting, khususnya dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang relatif jangka panjang.
Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI milenial Dyah Roro Esti berbicara tentang peran penting kaum muda dan perempuan dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss.

Saat menghadiri Fourth Session of the Forum on Human Rights, Democracy and the Rule of Law: "Strengthening Democracies to Build Back Better: Challenges and Opportunities" di Jenewa, Swiss, Kamis (24/11/2022), ia mengatakan representasi pemuda dan perempuan sangatlah penting.

"Para pemuda cenderung lebih aktif dan vokal terkait isu-isu penting seperti perubahan iklim, HAM, dan kesetaraan gender. Demikian pula, representasi perempuan sangat penting, khususnya dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang relatif jangka panjang," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Baca juga: Kemen PPPA harapkan Pemda perkuat regulasi ramah perempuan

Saat berbicara dalam forum internasional tersebut, Roro Esti juga menyampaikan Indonesia telah sukses menyelesaikan kepresidenannya di G20 dengan pesan kuat yakni "Recover Together, Recover Stronger" yang menyoroti pentingnya upaya kolektif dalam menciptakan solusi pemulihan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Terdapat tiga isu prioritas dalam Presidensi G20 Indonesia yakni penguatan sistem kesehatan global, energi berkelanjutan, serta transformasi digital.

Pada saat yang sama, lanjutnya, The United Nations Climate Change Conference Conference of Parties 27 (COP 27), yang diselenggarakan di Mesir diakhiri dengan kesepakatan untuk memberikan pendanaan ganti kerugian dan kerusakan kepada negara-negara rentan yang terkena dampak bencana iklim.

Roro Esti berpendapat keberhasilan komitmen tersebut perlu dilandasi dengan keturunan kebijakan nasional yang dibutuhkan, serta fungsi pengawasan yang optimal khususnya dari parlemen.

Sebagai Anggota Komisi VII DPR sekaligus Sekretaris Kaukus Ekonomi Hijau DPR, Roro Esti menjelaskan komitmen nasional Indonesia telah dibuat terhadap isu perubahan iklim, hingga telah ditranslasikan menjadi beberapa regulasi dan target nasional, seperti skema emisi net zero dan pengurangan emisi karbon.

Baca juga: Delapan rekomendasi KUPI II untuk perlindungan dan keadilan perempuan

Menurut dia, Indonesia telah berkomitmen mengurangi emisi menjadi 31,89 persen pada 2030 dan 43,20 persen dengan dukungan internasional. Khusus di sektor energi, Indonesia juga memiliki target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.

Roro Esti melanjutkan fungsi pengawasan di DPR sangatlah penting untuk dapat mencapai target-target tersebut.

"Terkait pencapaian target itu, representasi di parlemen, baik dari segi representasi usia maupun gender, dapat mempengaruhi kualitas fungsi pengawasan DPR terhadap kinerja pemerintah," ujar anggota parlemen dari Fraksi Partai Golkar tersebut.

Ia menggambarkan bahwa keterlibatan penting perempuan dan pemuda dalam institusi publik, seperti pemerintah dan parlemen.

Baca juga: Empat isu lingkungan jadi topik diskusi pada GYC 2022 di Bali

Roro Esti pun berharap akan lebih banyak lagi representasi perempuan dan kaum muda mewarnai dunia politik agar sistem pengawasan dapat dijalankan dengan lebih optimal.

"Peningkatan representasi dari aspek usia dan gender tentunya akan sangat mempengaruhi kualitas fungsi pengawasan yang dilakukan oleh DPR," ujarnya.

Ia juga menyampaikan dibutuhkan kerja sama lintas sektor agar tercipta turunan kebijakan-kebijakan nasional untuk memastikan perubahan dan pembangunan baik dari skala nasional, maupun global.

Turut hadir dalam sesi tersebut Presiden Dewan Hak Asasi Manusia PBB Federico Villegas; Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Türk; Ketua Sesi Keempat Forum Hak Asasi Manusia, Demokrasi, dan Supremasi Hukum Patricia A Hermanns; Guru Besar Perbandingan Hukum Konstitusional Pusat Hak Asasi Manusia Universitas Pretoria Charles Fombad; Profesor Hukum Universitas Manchester Chris Thornhill; dan pengacara Guatemala dan profesor tamu terkemuka di Universitas George Mason di Pusat Terorisme, Kejahatan Transnasional, dan Korupsi (TraCCC) Claudia.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022