Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adityo Rizaldi menilai calon Panglima TNI harus mewujudkan Visi Poros Maritim Presiden Joko Widodo sehingga diperlukan langkah-langkah terobosan untuk merealisasikannya.

"Ada tantangan klasik yang dihadapi calon Panglima TNI, salah satunya pembangunan postur pertahanan yang masih belum optimal, utamanya dalam mewujudkan Visi Poros Maritim Presiden," kata Bobby di Jakarta, Senin.

Dia menilai langkah terobosan yang perlu dilakukan dalam mewujudkan Poros Maritim Presiden tersebut, yaitu pemenuhan formasi alat utama sistem senjata (alutsista) maritim.

Menurut dia, pemenuhan kecukupan alutsista maritim tersebut bertujuan untuk mengamankan pertahanan seluruh wilayah laut di Indonesia.

"Formasi kecukupan alutsista maritim harus dipenuhi dengan tingkat kesiapan yang bisa meng-'cover' luas wilayah Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Komisi I jadwalkan uji kelayakan calon Panglima TNI Rabu (30/11)
Baca juga: Istana kirim surpres pergantian Panglima TNI pada Senin sore


Selain itu Bobby menilai tantangan yang dihadapi calon Panglima TNI ke depan adalah pengembangan profesionalisme TNI dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki di institusi tersebut.

Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengatakan Komisi I DPR akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI pada Rabu (30/11) jika surat presiden (surpres) diterima DPR.

"Uji kelayakan calon Panglima TNI bisa digelar pada Rabu apabila hari ini (Senin, 28/11) surpres masuk," kata Dave di Jakarta, Senin.

Dave mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan informasi surpres terkait calon Panglima TNI akan dikirim ke DPR pada Senin (28/11) sore.

Menurut dia, ketika surpres tersebut sudah masuk maka akan segera diproses Badan Musyawarah (Bamus) DPR RI untuk diagendakan dibacakan dalam Rapat Paripurna DPR.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022