Warga mengungsi setelah terjadi gangguan keamanan
Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 557 orang yang selama ini mengungsi akibat gangguan keamanan di wilayahnya, Selasa kembali ke Kiwirok dengan berjalan kaki.

Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito kepada Antara, Selasa mengatakan, para pengungsi asal Kiwirok sudah kembali ke kampung halamannya termasuk yang mengungsi di Oksibil, ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
 
Pemulangan para pengungsi itu dilepas Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana di Oksibil, Selasa, kata AKBP Cahyo.
 
Dikatakannya para pengungsi itu akan berjalan kaki selama sekitar 23 jam dari Oksibil namun ada ratusan yang mengungsi di kampung-kampung yang tidak mengalami gangguan keamanan.

Baca juga: LPSK ke Distrik Kiwirok lindungi 8 nakes korban penyerangan KKB

Baca juga: Polisi: 17 warga sipil sudah dievakuasi dari Kiwirok

 
Saat konflik mereka selain mengungsi ke Oksibil juga ke beberapa kampung seperti kampung Balusu, Kabiding, Epsipding, Okpol, dan kampung Bulangkop.
 
"Warga mengungsi setelah terjadi gangguan keamanan setelah kelompok bersenjata menyerang petugas kesehatan dan warga sipil, " kata Cahyo.
 
Dijelaskan, Pemda Pegunungan Bintang akan membantu para pengungsi selama enam bulan.
 
Gangguan keamanan di Kiwirok terjadi tanggal 21 September 2021 lalu, setelah kelompok bersenjata menyerang tenaga kesehatan hingga menyebabkan Gabriela Melani meninggal dan empat rekan serta seorang dokter terluka.
 
KKB pimpinan Lamek Taplo juga membakar sejumlah fasilitas umum yang ada di Kiwirok di antaranya puskesmas, kantor kas Bank Papua dan pasar, jelas Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito.

Baca juga: 282 Pengungsi asal Kiwirok masih ditampung di gereja GIDI Oksibil

Baca juga: Korem 172/PWY fokus mengembalikan masyarakat ke Distrik Kiwirok

 
 

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022