Moskow (ANTARA) - Kremlin pada Jumat menegaskan bahwa Presiden Vladimir Putin selalu terbuka untuk pembicaraan tentang kemungkinan penyelesaian konflik di Ukraina, tetapi penolakan Amerika Serikat untuk mengakui wilayah yang diduduki Rusia telah menghalangi upaya kompromi tersebut.

Presiden AS Joe Biden sehari sebelumnya mengatakan siap untuk berbicara dengan Putin jika bersedia mencari cara untuk mengakhiri perang, tetapi Putin dianggap belum menunjukkan tanda-tanda ke arah itu.

"Presiden Federasi Rusia selalu, memang, dan terus terbuka untuk negosiasi guna memastikan kepentingan kami," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan ketika ditanya tentang pernyataan Biden.

“Cara yang paling disukai untuk mencapai kepentingan kita adalah melalui cara diplomatik yang damai,” kata Peskov. "Putin dari dulu maupun sekarang tetap terbuka untuk melakukan kontak dan negosiasi," ujarnya.

Baca juga: Kabar terkini perang Ukraina: Presiden AS, Prancis lakukan pertemuan

Putin mengatakan bahwa dia tidak menyesal meluncurkan apa yang dia sebut "operasi militer khusus" Rusia terhadap Ukraina.

Ia menganggap perang itu sebagai momen yang tepat bagi Rusia untuk melawan hegemoni Barat yang arogan setelah puluhan tahun mereka dipermalukan sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.

Ukraina dan Barat mengatakan bahwa Putin tidak memiliki pembenaran atas apa yang mereka sebut sebagai perang pendudukan dengan gaya kekaisaran.

Ukraina mengatakan akan berjuang sampai tentara Rusia terakhir diusir dari wilayahnya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Sekjen NATO peringatkan Barat agar tak remehkan Rusia

Baca juga: Menlu Rusia: konfrontasi antara kekuatan nuklir harus dihindari

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022