"Dia pemain yang fantastis dan membahayakan kami hari ini. Namun saya mendukungnya. Dia bintang sejati. Saat ini kita punya (Lionel) Messi, (Cristiano) Ronaldo, dan (Robert) Lewandowski, tetapi seseorang akan mengambil alih dan saya pikir Mbappe akan menjadi pemain itu dalam beberapa tahun mendatang." kata Michniewicz.
Czeslaw Michniewicz mengakui jika timnya gagal menghentikan Kylian Mbappe usai penyerang Paris Saint-Germain (PSG) itu membawa Prancis meraih kemenangan 3-1 di babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar, Minggu (4/12).
Baca juga: Prancis melaju ke perempat final usai bungkam Polandia 3-1
Baca juga: Kylian Mbappe akui Piala Dunia adalah obsesinya
Mbappe mencetak dua gol di babak kedua dan memberikan umpan untuk gol pembuka Olivier Giroud saat Prancis melaju ke perempat final.
"Tidak ada resep untuk menghentikan Mbappe dalam performanya saat ini," kata Michniewicz dalam konferensi pers.
Michniewicz kecewa karena tersingkir dari turnamen tersebut tetapi mengatakan Polandia harus bangga dapat mencapai fase gugur untuk pertama kalinya sejak 1986.
"Kami sedih dan kecewa," ungkapnya. "Kami memiliki sejumlah peluang di babak pertama dan andai kami mencetak gol lebih dulu mungkin situasinya akan berbeda."
"Namun seiring berjalannya waktu, perspektifnya mungkin berubah. Setelah beberapa pekan atau bulan kami akan dapat mengatakan bahwa kami mencapai sesuatu yang tidak dapat dilakukan Polandia selama 36 tahun."
Baca juga: Sukses Les Blues gebuk Polandia 3-1 bukti usia bukan masalah
Dia menyampaikan dukungan untuk striker berusia 34 tahun Robert Lewandowski, yang hanya mencetak satu gol dari permainan terbuka di turnamen tersebut, di tengah spekulasi bahwa kemungkinan ini menjadi pertandingan Piala Dunia yang terakhir bagi Lewandowski.
"Sebagai pelatih, saya seharusnya tidak membicarakan masa depan Robert Lewandowski," tuturnya. "Dia harus memutuskan. Saya rasa dia harus menjadi kapten untuk tahun-tahun mendatang. Kita lihat saja apakah dia akan bermain di Piala Dunia berikutnya."
"Ekspektasi yang dibebankan kepadanya sangat besar, seperti halnya untuk Messi dan Ronaldo. Situasinya (di tim nasional) sulit karena gaya permainan yang kami mainkan. Berbeda dengan tim seperti Portugal dan Prancis yang mengoper bola lebih dekat ke daerah penalti."
Baca juga: Lewandowski enggan bahas pensiun setelah Polandia tersingkir
Baca juga: Inggris tantang Prancis usai terkam Senegal 3-0
Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022