Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemkomarves) mengatakan Pemerintah Indonesia meningkatkan kapasitas pengelolaan perairan melalui kerja sama dengan pihak Korea Selatan untuk pemanfaatan teknologi penginderaan jauh.

"Kami menyambut semua peluang dan sangat menghargai upaya kolektif kedua negara untuk kerja sama, dan tindakan kolaboratif termasuk program peningkatan kapasitas," kata Pelaksana tugas Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemkomarves Firman Hidayat dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.

Firman menuturkan Indonesia memiliki komitmen dan mengambil tindakan untuk melindungi, dan mengelola sumber daya alamnya termasuk di sektor perairan dan kelautan secara berkelanjutan serta mengembangkan ekonomi ke tahap ekonomi biru.

Ia menuturkan kerja sama Korea dan Indonesia dalam proyek Official Development Assistance (ODA) bertujuan untuk mengembangkan sistem pemanfaatan data satelit Korea, dan juga untuk meningkatkan kapasitas Indonesia dalam mengelola perairan Indonesia dengan berbagi pengetahuan dan teknologi di sektor kelautan melalui teknologi penginderaan jauh.

Sementara Ketua Dewan Penasehat Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) Safri Burhanuddin mengatakan proyek ODA tidak hanya tentang serah terima peralatan tetapi juga peningkatan kapasitas dan pelatihan untuk mendukung pemerintah, beberapa instansi/lembaga serta perguruan tinggi di Indonesia.

Baca juga: Kemkomarves: RI wujudkan ekonomi biru-pengelolaan laut berkelanjutan

Baca juga: Kemkomarves: Iptek dan inovasi optimalkan pemanfaatan potensi kelautan


Korea-Indonesia MTCRC adalah pusat penelitian bersama antar pemerintah di bidang Ilmu dan Teknologi Kelautan antara Korea yang diwakili oleh Korea Institute of Ocean Science and Technology (KIOST) atas nama Ministry of Oceans and Fisheries dan Indonesia yang diwakili oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Kemkomarves.

Pusat penelitian bersama itu bertujuan untuk memperkuat dan mempromosikan kerja sama praktis di bidang ilmu dan teknologi kelautan antara kedua negara.

Direktur Korea MTCRC Park Hansan menuturkan melalui proyek ODA itu, diharapkan dapat mengembangkan sistem pemanfaatan data satelit geostasioner Korea untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola perairan Indonesia.

"Apabila proyek ini dapat terimplementasi dengan baik, maka proyek ini akan menjadi salah satu bentuk dukungan yang penting bukan hanya untuk isu kelautan di Indonesia, namun isu skala global juga dapat teratasi," ujarnya.

Baca juga: Eceng gondok dan konsep destinasi wisata berkelanjutan di Danau Toba

Baca juga: KLHK: Empat provinsi di Indonesia miliki kualitas air tinggi

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022