Beijing (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan kerja sama antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) tidak boleh menargetkan pihak ketiga mana pun.

"Kerja sama AS-UE tidak seharusnya menargetkan pihak ketiga mana pun, apalagi berusaha mempermasalahkan China atau memicu konfrontasi. China dengan tegas menolak campur tangan AS dan UE ke dalam urusan dalam negeri China dan tuduhan palsu terhadap China," kata Mao seperti dikutip Xinhua, Senin (5/12).

Mao mengatakan hal itu dalam taklimat media rutin saat dimintai komentar terkait sejumlah tuduhan yang dilontarkan terhadap China usai pertemuan tingkat tinggi keempat Dialog AS-UE mengenai China beberapa waktu lalu.

Meskipun AS dan UE mengatakan mereka akan berfokus untuk melindungi sentralitas Piagam PBB, AS dan beberapa negara Eropa justru mengabaikan prinsip-prinsip Piagam PBB.

AS dan UE tidak mengindahkan penyelesaian damai untuk perselisihan internasional dan tidak mencampuri urusan internal negara-negara, serta mencampuri urusan dalam negeri China, bahkan melancarkan perang melawan negara-negara berdaulat, seperti Irak dan Suriah, atas nama hak asasi manusia, kata Mao.

"Jika ada yang ingin membahas pemaksaan ekonomi, AS secara terbuka memaksa negara-negara untuk berhenti menggunakan peralatan buatan perusahaan China dan menghentikan kerja sama dengan China," jelasnya.

AS meluncurkan Undang-Undang (UU) Chips and Science Act dengan melibatkan sekutunya dalam intimidasi ekonomi terhadap China, berusaha memisahkan diri dari China, dan memisahkan China dari rantai pasokan.

UU Pengurangan Inflasi AS memaksa perusahaan-perusahaan Eropa untuk merelokasi jalur produksi mereka ke AS. Semua itu, tambah Mao, adalah contoh nyata dari pemaksaan ekonomi.

Sebagai kekuatan utama di dunia, AS dan UE perlu menunjukkan tanggung jawab dan melakukan lebih banyak hal kondusif bagi stabilitas dan kemakmuran dunia, ujar Mao Ning.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022