Kami tidak ingin ada konflik di Tanah Papua karena Papua tanah damai dan itu yang harus dipertahankan
Jayapura (ANTARA) - Sekitar 50.000 umat Kristen di Papua akan menghadiri ibadah, doa dan ratapan untuk Tanah Papua agar tetap aman di Stadion Lukas Enembe Kampung Harapan Kelurahan Nolokla Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura, Papua pada Kamis (8/12).

Ketua Panitia Penyelenggaraan Doa dan Ratapan untuk Papua Pdt. Dorman Wandikbo di Sentani, Selasa (6/12), mengatakan pelaksanaan doa dan ratapan bagi Tanah Papua telah mendapat dukungan dari 58 ketua sinode dari berbagai denominasi gereja yang berada di Bumi Cenderawasih tersebut.

"Kami juga mendapat dukungan dari ketua Paguyuban Nusantara yang berada di Kabupaten Jayapura dan ketua dari tujuh Sekolah Tinggi Theologia (STT) di Papua serta perguruan tinggi," katanya.

Menurut Dorman yang juga sebagai Presiden Gereja Injili di Indonesia (GIDI), pelaksanaan doa dan ratapan bertujuan untuk menyampaikan kepada masyarakat Papua untuk bertobat dan mampu mengampuni orang lain di mana hal tersebut merupakan arahan dari Gubernur Papua Lukas Enembe.

Dia menjelaskan doa dan ratapan tersebut diharapkan agar Tanah Papua dipulihkan dan tetap damai supaya kerukunan hidup beragama di Bumi Cenderawasih itu tetap terjaga dengan baik.

Baca juga: Satgas Damai Cartenz kerahkan tim nakes ke Kiwirok

Baca juga: Babinsa Posramil 1708-01/BT hadiri sidang jemaat GKI Raja Damai


"Kami tidak ingin ada konflik di Tanah Papua karena Papua tanah damai dan itu yang harus dipertahankan," ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian termasuk juga umat Islam di Kabupaten Jayapura untuk bersama-sama menjaga keamanan agar pelaksanaan doa dan ratapan berjalan aman dan lancar.

Sementara itu, Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Maclarimboen mengatakan, pihaknya belum mendapatkan surat atau pemberitahuan dari panitia penyelenggara kegiatan tersebut.

Meski begitu pihaknya siap untuk melaksanakan pengamanan saat pelaksanaan ibadah sekaligus doa dan ratapan berlangsung dengan melakukan koordinasi bersama Polda Papua.

"Kami belum mendapat pemberitahuan dari panitia penyelenggaraan untuk melakukan pengamanan mungkin panitia sudah melakukan koordinasi dengan Polda Papua namun pada prinsipnya kami siap melaksanakan pengamanan," katanya.

Dia menambahkan pihaknya berharap agar panitia penyelenggaraan doa dan ratapan untuk Tanah Papua agar mengimbau kepada semua peserta untuk tetap menjaga keamanan masing-masing.

Baca juga: Masyarakat adat nusantara bersatu menjaga Biak zona damai di Papua

Baca juga: Delegasi Y-20 deklarasi damai dalam keberagaman dari Papua Barat

Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022