Wonosobo (ANTARA News) - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dodi Sumantyawan memperkirakan gembong teroris Noordin M Top kini masih berada di wilayah Jawa Tengah. "Kemungkinan Noordin M Top bisa saja masih di wilayah Jateng, sehingga seluruh jajaran kepolisian harus siap. Kini sudah ada langkah-langkah yang kita siapkan," katanya usai memberikan pengarahan kepada jajaran Polres Wonosobo di Wonosobo, Jateng, Selasa. Ia mengatakan, tokoh teroris Noordin M Top yang dicari hingga kini belum bisa ditemukan, kemungkinan besar Noordin telah merekrut beberapa orang untuk melakkukan aksi teror, sehingga kepolisian terus melakukan pengejaran. Menurut dia, pihak yang melakukan pencarian bukan hanya Polda Jateng, namun polda-polda lain melakukan hal serupa sesuai perintah Kapolri. Menyinggung hasil autopsi anah buah Noordin M Top, yakni Abdul Hadi dan Jabir yang tewas dalam baku tembak di Binangun, Kertek, Wonosobo, ia mengatakan, hasil autopsi untuk mengetahui siapa identitas sebenarnya tidak hanya secara fisik saja. "Keluarga yang sudah melihat telah mengakui bahwa dia anggota keluarganya, tetapi kita perlu pemeriksaan lebih mendalam, misalnya DNA sesuai tidak dengan komponen darah keluarganya," katanya. Ketika disinggung tentang penemuan bom di Temanggung, Kapolda Jateng menyatakan hal itu ada hubungannya dengan kelompok Wonosobo, namun kini sedang didalami tim Polri dan Polda Jateng. "Mengenai sasaran bom yang ditemukan di Temanggung, nanti dilakukan pendalaman dengan orang-orang yang berhasil kita tangkap. Saat ini belum bisa kita sampaikan," katanya. Ia mengatakan, untuk mengejar gembong teroris, kepolisian telah menyebar daftar pencarian orang yang berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Kapolda mengimbau kepada masyarakat jika ada tamu menginap untuk memberitahukan atau melapor pada perangkat RT, RW, kelurahan, dan sebagainya. "Begitu juga bagi yang ingin mengontrakkan rumahnya agar mendalami siapa pengontraknya dan kegiatannya apa saja. Jika perlu identitasnya dikonsultasikan kepada perangkat desa atau kepolisian," katanya. Ketika ditanyakan mengenai pendekatan yang dilakukan kepolisian ke pondok pesantren, ia mengatakan, ada terorisme atau tidak pendekatan ke semua pihak termasuk pesantren harus tetap berjalan. "Pendekatan ke pesantren bukan masalah terorisme saja, karena hal ini menyangkut pembinaan keimanan dan ketakwaan," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006