Tren positif (digitalisasi) ini harus bisa dijaga dan ditingkatkan, sehingga inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 dapat tercapai.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur PT Rintis Sejahtera (Jaringan PRIMA) Iwan Setiawan mengatakan digitalisasi dalam layanan keuangan perlu terus ditingkatkan untuk mencapai target inklusi keuangan nasional yang sebesar 90 persen pada 2024.

“Tren positif (digitalisasi) ini harus bisa dijaga dan ditingkatkan, sehingga inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 dapat tercapai,” kata Iwan dalam Peresmian Layanan Tarik Tunai Tanpa Kartu Mitra Jaringan PRIMA di Jakarta, Rabu.

Menurutnya hal ini penting, mengingat meningkatnya inklusi keuangan akan berdampak terhadap peningkatan stabilitas keuangan sekaligus mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat.

“Terciptanya inklusi keuangan akan berdampak pada peningkatan stabilitas sistem keuangan serta mampu mengurangi kesenjangan ekonomi di masa masyarakat, akibat terjadinya pandemi COVID-19 dan adanya ketidakpastian global,” kata Iwan.

Baca juga: Jaringan PRIMA hadirkan layanan tarik tunai ATM tanpa kartu antarbank

Dia mengatakan lembaga jasa keuangan, khususnya perbankan dan penyelenggara sistem pembayaran memiliki peran strategis dan tanggung jawab dalam menentukan alat perekonomian Indonesia ke depan.

Dengan demikian, pihaknya meminta para pemangku kepentingan sektor perbankan terus berkolaborasi untuk menghadirkan layanan yang memudahkan dan memberikan kenyamanan terhadap masyarakat dalam bertransaksi keuangan.

“Kita perlu meningkatkan kolaborasi dengan menghadirkan layanan-layanan terintegrasi yang berorientasi pada kemudahan dan kenyamanan masyarakat dalam bertransaksi keuangan,” kata Iwan.

Sebagai contoh, dalam kesempatan ini, pihaknya melakukan kerja sama dengan lima bank untuk menghadirkan layanan cardless cash withdrawal atau tarik tunai tanpa kartu di ATM secara off us (antarbank).

Baca juga: Bank Mega kenalkan inovasi QRIS TTS di ATM

Selain akan meningkatkan inklusi keuangan, dia menyebut layanan ini dapat memberikan manfaat terhadap lingkungan dengan mengurangi jumlah penggunaan kartu debit plastik, yang mana hal ini sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang diinisiasi oleh PBB.

Layanan ini juga menjadi solusi atas kelangkaan chip card dalam pembuatan kartu ATM yang terjadi saat ini.

Dia mengatakan pengembangan fitur dan layanan tarik tunai tanpa kartu di ATM ini sejalan dengan kebutuhan digitalisasi transaksi perbankan nasional.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022