Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi meminta Polri memperkuat fungsi intelijen pascabom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu.

"Saya meminta kepolisian harus dapat memperkuat fungsi intelijen. Jangan sampai ada bom bunuh diri di tempat lain atau target yang lebih besar pasca peristiwa tersebut," kata Andi Rio dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin kutuk keras insiden bom Astanaanyar

Dia menilai peristiwa bom bunuh diri merupakan rencana jaringan teroris untuk menciptakan kondisi dan situasi keamanan tidak aman serta tenang.

Menurut dia, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2023, Densus 88 Anti-teror Polri harus dapat bekerja secara maksimal dengan mengusut tuntas jaringan terduga teroris.

"Ungkap dan usut secara tuntas, jangan sampai perayaan Natal dan Tahun Baru terciderai. Pelaku merupakan mantan narapidana terorisme, aksi ini membuktikan, pelaku kembali melakukan komunikasi dengan jaringan terorisme," ujarnya.

Andi Rio meminta aparat Kepolisian yang bertugas untuk berhati-hati karena masih menjadi salah satu target sasaran kelompok teroris yang ada di Indonesia.

Karena itu menurut dia, aparat Kepolisian terutama bagi personil yang bertugas di lapangan harus waspada karena jaringan terorisme di Indonesia masih menyimpan dendam kepada Polri dan kelompok yang terafilisasi dengan pemerintah karena aksi mereka merasa terhalangi.

Baca juga: Komisi III DPR: Aparat perlu tingkatkan kewaspadaan jelang akhir tahun
Baca juga: Menag: Bom bunuh diri bertentangan dengan nilai kemanusiaan
Baca juga: Lemkapi kutuk bom bunuh diri Mapolsek Astanaanyar

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022