Makassar (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Selatan H Khaeroni bersama jajarannya mengutuk keras aksi terorisme bom bunuh diri di kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat.

"Kami atas nama pimpinan dan staf Kanwil Kemenag Sulsel mengutuk keras terjadinya aksi biadab bom bunuh diri di halaman Kantor Polsek Astana Anyar Bandung yang diduga dilakukan oleh satu orang," paparnya saat berada di acara HUT Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Rabu.

Ia menegaskan, perbuatan tersebut sebagai tindakan keji yang menodai ketenangan hidup bermasyarakat dan sangat jauh dari nilai kemanusiaan dan ajaran agama.

"Berita kejadian itu tadi membuat saya kaget sekaligus geram. Tindakan Pelaku benar-benar sangat melukai rasa kemanusiaan kita semua, di saat masyarakat masih merasakan duka mendalam musibah gempa bumi di Cianjur," ujarnya.

Apa pun motifnya, kata dia, perbuatan bom bunuh diri itu tidak dibenarkan dalam ajaran agama manapun, karena dampaknya tidak hanya pada diri sendiri tapi juga sangat merugikan orang lain.

"Aksi terorisme adalah musuh semua agama. untuk itu kami mengajak semua pihak tetap menjaga persatuan, sebab terorisme adalah musuh bersama dalam hidup beragama," tuturnya menegaskan.

Pihaknya berharap kepolisian dan aparat yang berwenang segera mengungkap latar belakang aksi teror termasuk jaringannya yang terlibat dalam aksi keji itu. Kepada jajaran Kemenag Sulsel diinstruksikan proaktif menjaga kondusifitas serta menciptakan ketenangan di tengah masyarakat dan umat beragama.

Sebelumnya, Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, diteror orang dengan aksi bom bunuh diri pada Rabu (7/12) pagi tadi. Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana menyebutkan ada 11 korban terdampak akibat bom bunuh diri tersebut.

Dari 11 orang itu, satu di antaranya anggota polisi yang tewas akibat bom, sementara 10 orang lainnya mengalami luka-luka.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022