Palangka Raya, (ANTARA News) - Tingkat abrasi pantai di sejumlah wilayah propinsi Kalimantan Tengah saat ini sangat mengkhawatirkan karena fasilitas umum yang berada di sekitar pantai hanyut terbawa ombak. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalteng Ir.Ober Gultom di Palangka Raya, Selasa (2/5) mengungkapkan, tingkat abrasi pantai yang cukup parah terjadi di Kuala Jelai kabupaten Sukamara menghancurkan Kantor Kecamatan, gedung Sekolah Dasar dan fasilitas umum lainnya yang berada di sekitar pantai. Sedangkan untuk menangani meluasnya abrasi pantai di Kuala Jelai, pemerintah melalui APBN tahun 2006 telah mengalokasikan dana sebesar Rp591,2 juta untuk menangani pantai tersebut sepanjang 2 Km. Proyek pengamanan abrasi pantai Kuala Jelai senilai Rp591,2 juta oleh CV Semut Raya tersebut ditargetkan selesai tahun 2006. Selain pantai Kuala Jelai, abrasi pantai juga terjadi di pantai Kubu kabupaten Kotawaringin Barat yang merupakan salah satu tempat wisata kabupaten setempat. "Tempat wisata di pinggiran pantai Kubu juga tenggelam dihantam ombak," ucapnya. Untuk menangani tingkat abrasi di pantai Kubu tersebut, telah dianggarkan dana dari APBN tahun 2006 mencapai Rp1,471 miliar dikerjakan oleh PT Armada Bebarokah yang keluar sebagai pemenang tender. Menurut Gultom, sejumlah tebing sungai di Kalteng juga dilakukan perkuatan melalui dana APBN seperti tebing sungai Barito di Buntok kecamatan Dusun Selatan kabupaten Barito Selatan senilai Rp4,255 miliar dikerjakan oleh PT Aneka Pembangunan Jaya, tebing sungai Katingan di Kasongan kabupaten Katingan senilai Rp4,054 miliar dikerjakan PT Kali Kuning. Begitu juga tebing sungai Jelai di Sukamara kabupaten Sukamara dilakukan perkuatan senilai Rp3,716 miliar oleh PT Adiguna Karya Perkasa dan tebung sungai Arut di Pangkut kabupaten Kotawaringin Barat senilai Rp2,044 miliar oleh PT Rahayu Bangkit Jaya. "Perkuatan sejumlah tebing sungai di daerah ini sebagai salah satu upaya pengendalian banjir," ucapnya. Menyinggung transparansi pelaksanaan proyek pembangunan di lingkungan Dinas PU Kalteng, Gultom mengatakan, seluruh masyarakat berhak mengetahui seluruh proyek yang dikerjakan baik di bidang Bina Marga, Pengairan maupun Perumahan dan Permukiman yang dibiayai APBD dan APBN. Selain itu Dinas PU Kalteng secara rutin juga akan membeberkan kontrak yang sudah ditandatangani seperti periode bulan Maret - April 2006 jumlah paket keseluruhan mencapai 275 buah dengan nilai kontrak mencapai Rp413,040 miliar. Paket kontrak sebanyak 275 buah yang sudah ditandatangani senilai Rp413,040 miliar tersebut terdiri atas 85 paket dari APBD dengan nilai kontrak Rp138,188 miliar dan 133 paket APBN senilai Rp261,284 miliar, belum termasuk untuk konsultan. "Silahkan saja jika dalam pelaksanaan proyek mulai dari lelang hingga pengerjaannya terdapat hal-hal yang menyimpang laporkan kepada pihak yang berwenang," lanjutnya. Masyarakat juga bisa mengetahui setiap pelaksanaan proyek karena akan dipasang papan proyek lengkap dengan kontraktor yang mengerjakan, target waktu pelaksanaan serta besarnya nilai proyek, katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006