Yogyakarta (ANTARA News) - Gunung Merapi (2.965 mdpl) di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga Rabu status aktivitasnya masih "siaga", sementara ketinggian asap solfatara di puncak gunung ini menurun drastis dibanding hari sebelumnya. Informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Rabu menyebutkan, hasil pengamatan visual terhadap asap solfatara ketinggiannya maksimum sekitar 75 meter, terukur dari Pos Pengamatan Merapi di Ngepos, Kabupaten Magelang, Jateng pada pukul 05.08 WIB. Warna asap solfatara itu putih tebal dengan tekanan lemah. Sementara itu, dari pengamatan visual hari sebelumnya, tinggi asap solfatara maksimum sekitar 750 meter, terukur dari Pos Selo, Kabupaten Boyolali (Jateng). Hasil pengamatan dari tanggal 2 Mei hingga 3 Mei 2006 sampai pukul 06.00 WIB juga mencatat cuaca cerah terlihat pada pagi hari, sedangkan siang dan sore hari berkabut serta mendung. Terjadi hujan di semua sektor gunung ini. Kemudian data kegempaan pada 2 Mei gempa fase banyak (MP) terjadi 156 kali, gempa guguran 15 kali, dan gempa tektonik dua kali. Sedangkan pada 3 Mei 2006 dari pukul 00.00 sampai 06.00 WIB tercatat MP 44 kali. "Secara umum kegempaan masih berfluktuasi dalam jumlah yang tinggi," kata Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTK Yogyakarta Drs Subandriyo.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006