Kesepakatan ini menjadi prinsip sukarela untuk memastikan mode dan transisi energi yang efektif untuk anggota G20 dan lainnya
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana menyatakan kemitraan internasional untuk mendukung ekonomi baru dan meningkatkan investasi sistem energi emisi rendah atau net zero merupakan salah satu prinsip dari Bali Compact G20 2022.

“Kesepakatan ini menjadi prinsip sukarela untuk memastikan mode dan transisi energi yang efektif untuk anggota G20 dan lainnya. Transisi energi telah menjadi fokus utama untuk agenda perubahan global dan pada G20 tahun ini, Indonesia membawa isu transisi energi sebagai satu dari tiga poin diskusi,” ucapnya dalam "Indonesia-Nordic Investment Day: Collaboration to Achieve NZE Target" yang dipantau secara virtual, Jakarta, Kamis.

Menurutnya, acara hari ini sangat relevan dan memiliki komitmen yang aktual mengingat empat dekade ke depan, Indonesia bakal menghasilkan lebih dari 580 gigawatt energi listrik yang utamanya akan dihasilkan dari energi solar, hidro, geothermal, energi laut juga hidrogen, atau energi fosil seperti migas, akan mendukung transisi energi bersih

Pemerintah Indonesia disebut telah menetapkan strategi untuk mengurangi energi fosil dengan mengkonversinya ke energi bersih dan menyetop Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

Baca juga: ESDM-USAID peringati 5 tahun kemitraan energi bersih berkelanjutan

“Tentu dibutuhkan investasi yang besar untuk mendukung transisi energi yang efektif. Dibutuhkan sekitar 25-30 miliar dolar AS yang ditargetkan tercapai pada pertengahan 2030,” kata Rida.

Lebih lanjut Indonesia dinilai sangat kooperatif dalam sektor energi, misalnya menerapkan beragam proyek inisiatif Business to Consumer ( B to C) atau B to B.

Pada level pemerintah, Indonesia memiliki Nota Kesepahaman (MoU) dengan Finlandia mengenai energi yang bersih, efisien, dan terbarukan. Bersama Denmark, MoU energi terbarukan dan konservasi energi.

Bersama Norway, membuat tim kerja Indonesia-Sweden dalam proyek energi terbarukan dan konsultasi bilateral.

“Kami juga memiliki kemitraan energi bersama Denmark yg disebut INDODEPP. Kami (juga) memiliki program peningkatan kapasitas dan inisiatif potensi panas bumi dengan Islandia,” ungkapnya.

Baca juga: RI-Denmark teken kesepakatan kerja sama percepatan transisi energi
Baca juga: Menteri ESDM: EBT berperan besar turunkan emisi sektor energi
Baca juga: Pemerintah optimistis Indonesia tak akan kehabisan energi


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022