Surabaya (ANTARA News) - Kondisi pengungsi sekitar lereng Gunung Merapi di Kabupaten Klaten, Jateng, kini mulai terserang berbagai penyakit, diantaranya sakit mata yang diduga akibat debu vulkanik yang disemburkan gunung teraktif di Pulau Jawa tersebut. "Beberapa pengungsi kini mulai merasakan sakit seperti mual-mual, pusing, gatal-gatal dan juga sakit mata. Bahkan, tiga pengungsi sempat dirujuk ke Rumah Sakit Tegalyoso Klaten, meskipun kemudian diperbolehkan pulang," ungkap petugas dari Bagian Informasi dan Kehumasan Kabupaten Klaten, Heri, yang dihubungi ANTARA dari Surabaya, Rabu. Menurut dia, para pengungsi yang menderita sakit kini semakin banyak. Sebagian besar diantara mereka adalah kalangan lanjut usia. Mereka memeriksakan kesehatannya ke Posko maupun Puskesmas terdekat, yang telah disediakan untuk mengantisipasi letusan Gunung Merapi. Bahkan, Bupati Klaten Sunarno sudah menginstruksikan kepada petugas jaga di posko pengungsian untuk memperhatikan kesehatan para pengungsi. Petugas medis dari Puskesmas se-Kabupaten Klaten secara bergiliran dikerahkan untuk membantu memeriksa kesehatan para pengungsi. Para pengungsi, kata Heri, kini mulai jenuh di pengungsian, sehingga sebagian diantaranya memaksakan diri pulang ke rumah masing-masing, tanpa sepengetahuan petugas. Jumlah pengungsi yang memaksakan diri pulang ke rumah masing-masing diperkirakan sebanyak 254 orang. Pengungsi yang memaksakan diri pulang tersebut kini sebagian sudah mau kembali ke pengungsian. "Mereka memaksakan diri pulang, karena ingat ternaknya. Meskipun mereka sebenarnya sudah diberi kesempatan untuk mengurus ternaknya secara bergiliran, diantar dengan truk," paparnya. Berdasarkan data, jumlah pengungsi akibat meningkatnya aktivitas Gunung Merapi di Kabupaten Klaten sekitar 2000 jiwa. Mereka itu, semuanya warga desa di wilayah Kecamatan Kemalang, Kecamatan yang paling berdekatan dengan puncak Gunung Merapi. Warga masyarakat yang sudah mengungsi sejak Gunung Merapi dinyatakan aktivitasnya meningkat beberapa waktu lalu itu, saat ini ditampung di tiga lokasi pengungsian. Penampungan itu ialah, Balai Desa Dompol sekitar 1.000 jiwa, Kantor Kecamatan Kemalang 907 jiwa dan sisanya ditampung di Balai Desa Ngemplak Seneng. Sementara itu, warga desa yang mengungsi diantaranya berasal dari Desa Sidorejo, Desa Balerante dan Desa Tegalmulyo.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006