Caracas (ANTARA) - Pemerintah Venezuela dan politikus oposisi kemungkinan tidak akan melanjutkan perundingan di Meksiko tahun ini, kata pejabat pada Kamis, saat pemerintah menantikan kemajuan dari kesepakatan dana kemanusiaan yang dicapai dengan oposisi bulan lalu.

Setelah lebih dari satu tahun absen, delegasi pemerintah dan oposisi bertemu di Mexico City pada akhir November untuk menandatangani kesepakatan alokasi dana yang dikelola PBB untuk memerangi krisis kemanusiaan di negara itu.

Pendanaan tersebut diperoleh dari miliaran dolar dana yang dibekukan di sejumlah bank di luar negeri.

"Semuanya tampaknya mengindikasikan bahwa tahun ini kami tidak akan kembali (ke Meksiko)," kata Nicolas Maduro Guerra, putra Presiden Nicolas Maduro sekaligus salah satu negosiator pemerintah kepada Reuters.

"Kami sepakat untuk melanjutkan komunikasi di sini di Caracas untuk memungkinkan kami untuk mengevaluasi kemajuan dari kesepakatan ini," tambahnya.

Sejumlah partai oposisi Venezuela berusaha melindungi dana kemanusiaan yang dikelola PBB dari kreditor asing dengan merahasiakan rincian pencairannya, kata sejumlah sumber kepada Reuters.

Sementara Presiden Maduro mengatakan percaya bahwa dana itu akan "segera" dicairkan, keputusan ada di tangan pengadilan negara-negara yang menyimpan dana tersebut.

Maduro Guerra, yang juga seorang anggota dewan nasional, mengatakan bahwa kedua belah pihak telah bertemu dengan PBB untuk memetakan bagaimana dana tersebut akan disalurkan kepada rakyat Venezuela, yang sebagian di antaranya hidup miskin.

Dia mengatakan "dewan teknis" telah dibentuk untuk mengurusi dana tersebut, dan tergantung pada hasilnya, pemerintah dapat membahas kesepakatan potensial lainnya, seperti pemilu presiden 2024.

Dia mengatakan bahwa salah satu permintaan pemerintah termasuk menghapus "nama presiden dari daftar penuntutan."

Amerika Serikat (AS) pada 2020 mengumumkan hadiah jutaan dolar untuk informasi yang dapat mengarah pada penangkapan atau penuntut beberapa warga Venezuela, termasuk Presiden Maduro.

Washington menganggap pemilihan ulang Maduro pada 2018 sebagai sebuah penipuan dan pada tahun berikutnya menjatuhkan sanksi minyak dan keuangan terhadap negara itu dengan tujuan menggulingkan Maduro.

AS baru-baru ini melonggarkan beberapa sanksi tersebut, tetapi akan membatalkannya jika perundingan antara pemerintah dan oposisi tidak membuahkan hasil yang berarti, kata penasihat Presiden AS Joe Biden pada Kamis.

Washington bulan lalu mengeluarkan lisensi yang memungkinkan perusahaan minyak AS Chevron untuk memperluas operasi di negara itu dan membawa minyak mentah Venezuela ke AS, dengan syarat dialog politik yang diperbarui.

"Posisi kami jelas, jika tidak ada kemajuan dalam negosiasi, kami akan kembali menjatuhkan sanksi," kata Juan Gonzalez, direktur senior Dewan Keamanan Nasional untuk Belahan Bumi Barat, dalam sebuah acara membahas tentang Venezuela yang diselenggarakan oleh badan strategi London Chatham House.

Sumber: Reuters
Baca juga: Dana beku Venezuela akan dicairkan untuk bantuan kemanusiaan
Baca juga: AS, Meksiko bahas fasilitasi pemulangan warga Venezuela
Baca juga: Parlemen AS skeptis atas potensi pelonggaran sanksi terhadap Venezuela

 

Penerjemah: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022