Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menginginkan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diberi kesempatan untuk membuat produk baru yang sesuai dengan spesifikasi produk pasar internasional maupun usaha besar.

“Maka dari itu perlu dilakukan pembinaan UMKM dan bantuan uji coba membuat prototipe oleh K/L (Kementerian/Lembaga) teknis dan perguruan tinggi serta pendampingan sertifikasi, pembiayaan, dan desain produk. Hubungan kemitraan ke depan dapat membentuk dan memperkuat ekosistem Hexahelix rantai pasok yaitu pemerintah, perguruan tinggi, pengusaha, komunitas, media, dan perbankan,” ucap Deputi Bidang UKM Kemenkop Hanung Harimba dalam keterangan resmi, di Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut dia menyatakan saat ini pemerintah mengajak industri yang berbasis nilai tambah menjadi penggerak kinerja ekspor melalui sejumlah insentif.

Sejumlah industri kreatif antara lain furnitur, homedecor, dan homeware, kata dia, memiliki keunggulan kompetitif dibanding negara lain, karena tak ada negara dengan kepemilikan limpahan bahan baku sebagaimana Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor furnitur dari kayu nasional pada September 2022 mencapai 395,5 juta dolar AS atau sekitar Rp5,62 triliun.

Baca juga: KNEKS dorong pelaku UMKM "go global" lewat Muslim LifeFair 2022

Demi meningkatkan capaian ekspor dari sektor furnitur, Hanung menganggap perlunya kemitraan antara usaha besar dan pelaku UMKM.

"Sesuai arahan Presiden untuk membentuk kemitraan UMKM dengan usaha besar dalam rantai produksi global meningkatkan peluang UMKM naik kelas, saya mengharapkan kemitraan ini tercipta pada level yang sama. (Selain itu) diharapkan agar menguntungkan kedua belah pihak, memberikan peluang bagi UKM untuk masuk pada rantai pasok utama, tidak terbatas pada supply bahan pendukung, dan memberikan transfer teknologi, dan pendampingan kualitas produk UKM," ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Srie Nurkyatsiwi mengatakan upgrading UKM dapat ditempuh melalui peningkatan kemitraan usaha antar usaha mikro kecil dan usaha menengah besar, peningkatan kapasitas usaha dan akses pembiayaan bagi wirausaha, peningkatan penciptaan peluang usaha dan start up, serta optimalisasi pemanfaatan teknologi digital dan Industri 4.0

"Saya mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan SME-X 2022: The Excellence Craftmanship of Indonesia, yang dilaksanakan di Yogyakarta. Semoga kegiatan ini dapat menjadi momentum perluasan pasar ekspor produk UKM, melalui keterlibatan perusahaan besar, agregator, eksportir, distributor, agen, maupun melalui fasilitasi pameran dalam dan luar negeri," kata Siwi.

Baca juga: Kemenkop bermitra dengan BUMN dan usaha besar dorong UKM "go global"

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022