Cianjur (ANTARA) - Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman meminta warga terdampak gempa memanfaatkan material layak pakai termasuk batu bata untuk memperkecil pengeluaran dalam membangun kembali rumah yang ambruk akibat gempa 5.6 magnitudo.

"Material yang masih bisa dipakai untuk membangun kembali rumah warga dipisahkan dan nanti dapat digunakan, sehingga bantuan dari pemerintah dapat digunakan secara maksimal. Material bekas itu dapat digunakan untuk menambah kamar atau ruangan," katanya di depan warga penerima bantuan di Desa Nagrak, Cianjur, Jumat.

Baca juga: Pemkab Cianjur siapkan alat berat percepat pembersihan rumah ambruk

Bupati Cianjur mengatakan warga yang sudah menerima bantuan sesuai dengan kerusakan rumahnya dapat bergotong royong membersihkan puing rumah yang ambruk dibantu TNI/Polri dan alat berat dari dinas terkait di Pemkab Cianjur, sehingga dapat segera dibangun kembali.

Pemerintah tidak akan membuatkan hunian sementara, namun akan memberikan tenda keluarga yang dapat dipasang di sekitar rumah, sehingga warga tidak perlu berdesakan di tenda pengungsian. Tenda keluarga akan disediakan pemerintah sampai pembangunan rumah selesai.

Baca juga: Hasil verifikasi: Rumah rusak gempa Cianjur capai 53.408

"Sesuai dengan pesan Presiden RI, jangan sampai uang bantuan dipakai untuk membeli kendaraan tetapi tidak punya rumah. Gunakan bantuan untuk membangun dan memperbaiki rumah yang pastinya harus tahan gempa karena BMKG memprediksi gempa tersebut akan terjadi setiap 20 tahun," katanya.

Sedangkan terkait adanya kesalahan data rumah rusak berat menjadi rusak ringan atau sedang, kata dia, dapat dilaporkan melalui aparat desa dan kecamatan, sehingga akan kembali diperbaiki. Pasalnya, pihaknya banyak mendapat laporan tersebut langsung dari warga.

Baca juga: Mahfud MD pastikan rekonstruksi rumah rusak Cianjur akan cepat

"Mungkin ada kesalahan saat memasukkan data, sehingga rumah ambruk masuknya ke data rusak ringan. Kalau memang ada kesalahan silakan laporkan dan akan segera diperbaiki sesuai dengan kerusakan yang sudah didata," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022