Kami berkoordinasi dengan warga setempat untuk mendirikan tenda di tanah milik warga, semoga dengan adanya sekolah darurat ini bisa membantu anak-anak dalam proses belajar pascagempa bumi karena sudah memasuki ujian akhir semester
Cianjur, Jabar (ANTARA) - Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas) Polres Cianjur, Jawa Barat, mendirikan tenda sekolah darurat untuk dijadikan ruang kelas sementara bagi 321 siswa SDN Sukamanah di Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang karena bangunan sekolah mereka ambruk akibat gempa bumi magnitudo (M) 5,6 pada 21 November 2022 .

Kasat Binmas Polres Cianjur AKP Sigit Purnomo di Cianjur Jumat, mengatakan SDN Sukamanah 2 mengalami rusak parah akibat gempa 5.6 magnitudo yang mengguncang Cianjur Senin, (21/11) 2022. Akibatnya ratusan siswa tidak dapat menjalani proses belajar mengajar seperti biasa.

“Kami berkoordinasi dengan warga setempat untuk mendirikan tenda di tanah milik warga, semoga dengan adanya sekolah darurat ini bisa membantu anak-anak dalam proses belajar pascagempa bumi karena sudah memasuki ujian akhir semester,” katanya.

Pihaknya telah mendirikan tiga tenda darurat yang masing-masing tenda dapat menampung 30 sampai 40 siswa, sehingga keberadaan-nya dapat menjadi ruang kelas sementara bagi siswa dengan sistem masuk yang disesuaikan pihak sekolah.

Tidak hanya di Kecamatan Cugenang, Polres Cianjur, juga telah mendirikan tenda sekolah di Kecamatan Pacet dan Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, sebagai upaya pemulihan cepat trauma gempa terhadap anak didik dan guru, sehingga trauma healing dapat dilakukan bersama.

"Kita akan bangun tenda-tenda sekolah lainnya sambil menunggu pembangunan kembali sekolah yang ambruk. Harapan kami tenda sekolah juga sebagai tempat trauma healing bari guru dan siswa, agar kembali bangkit dan tidak ada lagi rasa takut dan was-was saat gempa kembali terjadi," kata Sigit Purnomo.

Guru SDN Sukamanah 2, Ahmad (43) mengatakan menyambut baik berdirinya tenda sekolah yang dibangun Polres Cianjur, karena sudah memasuki ujian akhir semester yang terpaksa diundur karena gempa yang membuat ratusan bangunan sekolah ambruk di sejumlah kecamatan terutama Cugenang.

"Kami akan memfokuskan pemulihan mental anak-anak dan guru atau trauma healing, terutama siswa didik, masih merasakan getaran gempa dan takut untuk beraktifitas. Keberadaan tenda sekolah ini dapat memulihkan mental dengan cepat karena dengan kebersamaan tentu pulihnya akan lebih cepat," katanya.

Baca juga: Sedikitnya 422 fasilitas pendidikan di Cianjur rusak akibat gempa bumi

Baca juga: Disdikpora Cianjur siapkan tenda untuk siswa belajar tatap muka

Baca juga: Plh Gubernur Jabar usul rehab prioritas rumah ibadah dan sekolah

Baca juga: Pemkab Cianjur usulkan perbaikan sekolah rusak akibat gempa ke pusat


 

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022