Jakarta (ANTARA News) - Aksi demo buruh yang menolak revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan di depan pintu gerbang DPR/MPR Jakarta, Rabu sore, semakin memanas karena massa buruh melakukan pembakaran sampah baik di jalan tol maupun di jalur lambat jalan S Parman, bahkan massa juga berusaha masuk mendobrak pintu gerbang. Akibatnya, pihak keamanan berusaha pengamankannya dengan menyemprotkan water canon dan gas air mata ke arah massa demo buruh tersebut. Namun kondisi tersebut disikapi oleh massa buruh tersebut dengan bergerak mundur dan sebagian besar lainnya mempergunakan masker selendang di lehernya agar terhindar dari semprotan gas air mata ataupun water canon. Dari pantauan ANTARA di seputar pintu gerbang DPR/MPR RI, aksi demo buruh tersebut cenderung memanas mengingat massa buruh mulai melempar batu ke arah aparat keamanan yang ada dibarisan dengan pintu gerbang bahkan mereka juga meneriakinya dengan kata caci maki. Mengantisipasi hal tersebut, pihak kepolisian juga menyiagakan lagi satu mobil penyemprot air (water canon) yang diarahkan ke massa buruh. Sementara itu, sampai pukul 16.15 WIB puluhan ribu massa buruh masih belum beranjak dan bertahan di depan Gedung DPR/MPR RI dan tetap menolak revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006