Peran dan fungsi humas sebagai komunikator publik pemerintah menjadi sangat penting. Terlebih dengan tingginya arus informasi yang beredar membuat humas menjadi unsur penting guna menyampaikan informasi, strategi dan mensosialisasikan program kebijak
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menggelar Pelatihan Kehumasan Bidang Transportasi Udara di Wilayah Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap, pada Senin (12/12).

Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas dan Umum Mokhammad Khusnu mewakili Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, menyampaikan bahwa pelatihan kehumasan ini sangat penting bagi pejabat dan pengelola kehumasan.

“Peran dan fungsi humas sebagai komunikator publik pemerintah menjadi sangat penting. Terlebih dengan tingginya arus informasi yang beredar membuat humas menjadi unsur penting guna menyampaikan informasi, strategi dan mensosialisasikan program kebijakan pemerintah,” ujar Khusnu.

Ia mengatakan, dalam pelaksanaannya, koordinasi dan kolaborasi yang baik antara humas kantor pusat, humas Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan humas pemangku kepentingan penerbangan sangat perlu untuk mewujudkan komunikasi publik yang baik.

“Sebagai humas dalam bidang transportasi udara, baik regulator maupun operator hendaknya saling bersinergi dan saling mengisi, agar mempunyai persepsi yang sama dalam berkomunikasi dan penyampaian informasi,” ujarnya.

Khusnu mengharapkan pelatihan ini menjadi ajang untuk meningkatkan kemampuan para pejabat dan pengelola kehumasan.

“Selain untuk menyampaikan kinerja yang telah dilakukan oleh Direktorat Perhubungan Udara, humas juga perlu mengikuti perkembangan teknologi serta isu-isu terkini yang beredar apalagi yang bersifat sensitif atau viral,” katanya.

Sejalan dengan itu, Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi Media Massa, Ahmad Thonthowi Djauhari selaku pemateri, mengatakan bahwa seorang humas harus memiliki beberapa hal yaitu :
1. Kompetensi (kemampuan digital, analitik, menulis konten, membangun jarngan, haus informasi, memiliki spesialisasi);
2. Personalisasi Konten (identifikasi target, pilih kanal, konten yang sesuai);
3. Memahami tren global (video pendek, video 360 derajat, live streaming, yang dikombinasikan dengan fungsi humas); dan
4. Integritas (menjaga good governance, akuntabel, transparan, hindari hoax).

“Di era sekarang, tenaga humas pemerintah perlu lebih kreatif dalam membuat konten agar konten yang mengabarkan aktifitas pemerintahan tidak tenggelam dalam tsunami informasi,” ujar Thonthowi.

Turut hadir sebagai peserta dari Otoritas Bandar Udara Wilayah I Soekarno Hatta, Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya, dan peserta dari Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Tunggul Wulung Cilacap, Cakrabhuwana Cirebon, Wiriadinata Tasikmalaya, Dewadaru Karimun Jawa, Ngloram Blora, Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, dan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati.

Baca juga: Kemenhub sebut industri penerbangan bangkit dan pulih pasca pandemi

Baca juga: Kemenhub: Jembatan Udara turunkan disparitas harga bahan pokok

 

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022